Saturday, June 9, 2012

Hello Mr. Right!

Teruntuk kamu,

Hai, bagaimana rasanya membaca tulisan ini? Senang? Bingung? Atau bagaimana? Mungkin ketika kamu membaca tulisan ini sekarang kamu sedang duduk di sampingku sembari makan puding yang kubuat dengan susah payah dan menurutku gagal, tetapi menurutmu enak dan layak untuk dimakan.

Aku ingin cerita, maaf sebelumnya karena ketika aku menulis ini aku sama sekali belum mengetahui dimana keberadaanmu, siapa namamu, bagaimana impian-impian besarmu tentang masa depanmu atau harapan terindahmu tentang kita. Aku hanya ingin bercerita, hari ini aku melihat sepasang kakek-nenek makan berdua di sebuah kedai kaki lima. Menurutku itu menarik, kenapa? Karena mereka terlihat sangat damai, duduk berdua di kursi yang berhadapan dan lebar meja yang berada di antara mereka tidak terlalu besar, sehingga mereka makan dengan piring dempet-dempetan. Aku katakan sekali lagi, hari ini adalah hari dimana aku belum bertemu kamu, tetapi aku ingin sekali bertemu denganmu, sesegera mungkin.

Mungkin ketika kamu membaca tulisanku ini kita sudah terbiasa menggelar sajadah bersama dan kamu berdiri di depanku menggunakan baju koko berwarna putih yang kupilihkan untukmu. Aku suka warna putih, sebenarnya aku suka warna biru, tetapi warna putih lebih cocok untukmu yang selalu terlihat bersih dan rapi.

Kamu tahu? Aku ini perempuan yang keras kepala, kamu pasti sudah tahu dengan jelas seperti apa aku, tetapi ketahuilah aku ingin sekedar berbagi cerita agar kamu dapat mengetahui seperti apa perempuan yang kamu pilih untuk selalu kamu lihat pertama kali ketika kamu membuka mata dan kamu lihat terakhir kali ketika kamu menutup mata di setiap harinya.

Aku minta maaf atas kekeraskepalaanku ini. Seperti yang kamu ketahui, sejak dulu aku terbiasa melakukan segala hal sendiri, sehingga ketika kedua kepala kita bertemu banyak hal kecil yang mungkin menjadi permasalahan yang kadang berujung tidak baik dan kamu jadi merasa tidak dibutuhkan karena beranggapan aku bisa melakukan segala sesuatunya sendirian. Padahal tidak, aku masih butuh kamu dan selalu butuh kamu. Aku katakan sekali lagi saat aku menulis tulisan ini aku tidak pernah tahu kamu orang yang seperti apa, tetapi aku percaya adalah suatu kebohongan jika aku bisa berdiri sendiri tanpa kamu di sampingku. Mungkin kedengarannya terlalu berlebihan, tetapi percayalah dalam pikiranku tanpa kamu aku adalah gitar yang hanya terdiri dari lima senar dengan satu senar terputus. Tidak lengkap. Suaranya tidak selaras. Aneh.

Oh ya, aku suka bermain gitar dan ukulele, hanya sebatas kunci nada dasar, tidak ahli sama sekali. Ketika menulis tulisan ini aku yang belum pernah menemuimu ini sedikit berharap kamu dapat bermain alat musik bersenar itu setidaknya satu level di atasku, tapi tidak apa jika memang ternyata kamu tidak bisa memainkan alat musik macam apapun karena yang terpenting adalah aku nyaman berada di sampingmu.

Aku suka berkhayal, sekarang pun ketika menulis tulisan ini aku sedang berkhayal bagaimana ekspresimu ketika membaca tulisan tentangmu olehku yang sebenarnya belum mengetahui seperti apa dirimu seutuhnya, saat ini, ketika aku sedang menulis tulisan ini. Aku paling suka air putih. Aku tidak terlalu suka makanan dan minuman manis, tetapi aku suka marshmallow, es krim vanila, permen kapas, dan greentea latte. Mungkin semua hal yang aku katakan di atas semuanya sudah kamu ketahui, tetapi ada satu hal yang ingin kukatakan dan mungkin kamu juga sudah mengetahuinya, tetapi aku ingin terus mengatakannya berkali-kali, aku suka kamu. Suka sekali.

Kenangan saat masih kuliah sangat banyak, terutama ketika aku masih tinggal di Jogja. Saat ini, ketika aku menulis tulisan ini aku tidak tahu ke mana kamu membawaku tinggal nantinya, tetapi yang terpenting adalah selama bersama kamu, aku merasa aman. Di Jogja aku belajar hidup mandiri, belajar berdiri sendiri di kaki sendiri, belajar terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri dengan mengandalkan diri sendiri. Di Jogja juga aku menemukan sahabat terbaik yang sering kubuat tulisan tentangnya di blogku ini dan kamu pasti sudah tahu karena aku pasti banyak bercerita tentang dia kepadamu, kan?

Kamu tahu? Aku selalu takut aku adalah tipe orang yang mudah membuat orang lain bosan. Aku bukanlah perempuan yang mudah mengekspresikan apa yang diinginkannya, ketika kamu membaca tulisan ini aku rasa kamu sudah terbiasa denganku yang seperti ini dan aku harap kamu tidak pernah lelah terhadapku yang mungkin sering membuatmu berpikir berputar-putar untuk mengetahui apa maksudku. Aku juga pencemburu, jadi jangan heran jika tiba-tiba aku meledak berkata cemburu ketika kamu bersikap terlalu baik terhadap perempuan lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan darah yang mengalir di tubuhmu dan aku. Ketika sedang membaca tulisan ini mungkin kamu juga sudah terbiasa denganku yang ketika marah meledak dan berkata marah, tetapi ketahuilah setelah itu kamu selalu aman karena aku pasti sudah melupakannya.

Saat ini aku memang belum mengetahui seperti apa dirimu sebenarnya, tetapi aku ingin mengatakan bahwa pastinya kamu adalah pria hebat dengan pemikiran cerdas dan sudut pandang yang menarik perhatianku hingga aku juga memilihmu sebagai pria yang kulihat pertama kali saat kubuka mata dan kulihat terakhir kali saat kututup mata di setiap harinya. Pastinya kamu adalah pria yang tidak mementingkan kecantikan fisik seorang perempuan karena kamu tahu sekali aku hanya perempuan dengan kecantikan berada di tingkat rata-rata yang tidak bisa berdandan manis dan berpakaian rapi secara baik dan benar. Pastinya kamu adalah pria dengan tingkat kesabaran yang sangat tinggi hingga mau mendengar cerita-ceritaku yang mungkin tidak terlalu penting, tetapi terus aku ceritakan. Pastinya kamu adalah pria dengan level humor yang baik, sehingga aku selalu tertawa senang setiap kali kamu berbagi cerita denganku. Aku yakin kamu pasti pria yang seperti itu dan terima kasih sudah menjadi pria sebaik itu.

Seperti yang kamu tahu, aku belum pernah menemuimu ketika menulis tulisan ini, jadi seperti apapun kamu dan bagaimana perasaanmu ketika membaca tulisan ini tolong katakan kepadaku. Di dunia ini hanya terdapat 1% orang yang memiliki indra keenam dan aku bukanlah 1% itu. Jadi apapun masalah yang kita berdua hadapi nanti, janji saling mengatakannya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung tidak baik ya, setuju?

Oh ya, mengenai kakek-nenek yang makan bersama di kedai kaki lima itu, aku percaya kita bisa menjadi seperti itu, yang terpenting adalah jangan pernah menyerah atas apapun yang kamu anggap itu baik. Jika itu bukan hal yang baik, kita sama-sama tahu kalau Tuhan tidak pernah tidur, jadi biar Dia yang melakukan bagiannya, karena bagian kita hanya percaya atas kebaikan yang ada.

Sejak tadi aku bercerita ini, bercerita itu, kamu pasti bingung sebenarnya apa yang ingin aku katakan padamu, kan? Sederhana saja, aku ingin berterima kasih, karena dari berbagai kesempatan yang dilewati dan dari berjuta perempuan yang diciptakan Tuhan di dunia ini, kamu menemukanku dan memilihku, di waktu yang tepat.


With a bunch of love,


Dita Oktamaya