menunggu bertatap mata dengan wajah penuh tawa
Aku merindumu banyak
hingga logika berkata bosan
hingga hati berontak tak sanggup berkata
Aku menunggumu di depan jendela
dengan berbagai kebodohan yang tak sanggup tercerita
dengan berbagai kekonyolan yang kulalui tanpa setitik tanda kau ada
Aku merindumu banyak
hingga bosan aku berkata
hingga bosan aku menatap ke jendela
Mungkin bukan saatnya kau tahu aku yang menunggumu,
menanti untuk bertemu dengan sejuta tawa yang buatku bahagia
Mungkin bukan saatnya kau sadar bahwa ada aku di depan jendela,
menantimu dengan beribu pengharapan untuk disapa
Aku menunggumu di depan jendela
kata orang rindu itu indah, rindu itu menyakitkan
Namun, bagiku mati rasa
Aku menunggumu di depan jendela dengan kematian rasa
menantimu untuk hadir membangkitkan rasa
Aku menunggumu di depan jendela
rindu itu tidak membuat buta,
tak bisakah kau melihatku yang memendam rasa?
Poem by Dita Oktamaya
No comments:
Post a Comment