Selamat ulang tahun!
Iya, hari ini ulang tahun saya. Iya, saya tambah tua. Iya, saya seharusnya berpenampilan sesuai dengan usia saya. Iya, saya masih kaget ternyata saya sudah berumur sedemikian adanya. Iya, tanggung jawab semakin banyak di depan mata. Iya, saya takut menyadari hal itu. Iya, saya belum siap jadi orang yang dianggap 'dewasa' karena usia yang semakin bertambah. Iya, saya banyak mengiyakan tetapi sesungguhnya itu beban untuk saya.
Hari ini saya dibangunkan oleh telepon dari mama saya yang berada di Jakarta. Mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya dengan nada yang ceria, sedangkan saya dengan malas-malasan menerima telepon dari mama karena pada jam sedemikian paginya, saya masih tertidur.
Setelah mama menelepon, beberapa menit kemudian papa juga menelepon. Sama seperti mama, papa menelepon mengucapkan selamat ulang tahun, tetapi papa dengan nada sedih kemudian terdengar sedikit terisak. Saya bingung hal apa yang membuat papa sedemikian sedih hingga menangis saat mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. Saya hanya mampu menenangkan sekedarnya karena pikiran saya masih kacau antara bingung dan mengantuk, memang bukan anak yang baik.
Kemudian kakak saya menelepon saya, dengan nada suara yang ceria tanpa beban, seperti biasa. Mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya, mengatakan ini-itu. Untungnya saya sudah benar-benar terjaga dari tidur saya, jadi saya dapat merespon kakak saya dengan baik dan benar.
Selanjutnya teman-teman yang datang menghampiri saya yang berantakan (meskipun sudah mandi), memberikan kue ulang tahun, menyanyikan lagu ulang tahun, berbincang bersama, tertawa bersama, dan menentukan hari kapan makan bersama padahal yang berulang tahun adalah saya.
Berikutnya teman kesayangan saya yang sampai detik ini saya juga heran mengapa dia bisa menjadi teman kesayangan saya, Damar, seorang perempuan bernama laki-laki. Dia mengirimkan pesan singkat, menanyakan keberadaan saya dan meminta saya untuk mengambil hadiah ulang tahun darinya. Sungguh, saya bingung mengapa Damar bisa menjadi teman kesayangan saya, padahal dia dengan sebegitu cueknya malah meminta saya menghampirinya untuk mengambil hadiah ulang tahun, bukan dia yang datang menghampiri saya dan mengucapkan selamat ulang tahun dengan baik dan benar, persahabatan yang unik. Memang pada akhirnya dia singgah ke kos saya, seperti biasa, mengacaukan kamar saya yang sudah kacau. (Hampir) makan kue ulang tahun di atas kasur saya, mencoret-coret time table saya, mempermainkan ukulele saya, dan membuat video untuk saya (yang ini tidak bisa dipublikasi karena merupakan konsumsi pribadi :D)
Lalu teman lelaki saya, manajer WEBG (saya pernah menulis tentang WEBG di postingan sebelum-sebelumnya) dia datang, kemudian hujan turun. Kami terjebak hujan. Dia memberikan hadiah ulang tahun kepada saya, kemudian kami menghabiskan bensin motor dengan cuma-cuma karena berkeliling kota Jogja tanpa arah dan tujuan.
Yang terakhir, teman saya, Alin. Dia menelepon saya, menyanyikan lagu ulang tahun dengan sangat baik. Dia bernyanyi, lewat telepon, karena sekarang dia berkuliah di Solo.
Ada banyak hal yang ingin saya katakan kepada mereka, terima kasih yang banyak banyak banyak banyak tak terhingga sampai saya bingung bingung bingung bingung bagaimana mengungkapkannya.
Untuk mama dan papa : Terima kasih untuk dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada saya dan selalu menyerahkan pilihan kepada saya dengan alasan yang penting saya suka menjalankannya, sampai akhirnya saya selalu ikhlas menjalani apapun karena saya menyukainya. Terima kasih karena kalian tidak pernah menuntut saya untuk jadi ini atau jadi itu. Saya akan berusaha untuk selalu membuat kalian bangga dengan apa yang saya lakukan. Dengan karya-karya saya, dengan cita-cita saya. Tolong jangan pernah berhenti mendoakan saya karena doa kalian selalu jadi semangat yang tidak pernah buat saya merasa sendirian di tempat jauh ini.
Untuk Kakak (Kak Tami) : Terima kasih untuk dukungan dan doa yang tidak pernah habis untuk saya. Terima kasih karena ketika banyak orang tidak percaya dengan kemampuan saya, kamu masih percaya. Terima kasih sudah menjadi teladan yang paling baik untuk adik macam saya. Saya tahu, menjadi anak pertama adalah hal yang tersulit dan membebankan karena harus menjadi contoh yang baik untuk adiknya, tapi sesulit apapun itu kamu selalu berhasil jadi contoh yang baik untuk saya. dan selalu bisa jadi penyemangat terbaik saya. Terima kasih untuk doa-doa baik yang kamu kasih untuk saya, karena doa-doa itu lah saya mampu bertahan sendirian di 512 km jauhnya dari rumah.
Untuk teman-teman (Tiara, Jessica, Febi, Fitri, Ayi) : Terima kasih sudah jadi teman yang suka tertawa, hal itu yang selalu berhasil menghibur saya ketika saya berada di sekitar kalian. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk memberikan kejutan untuk saya, kalian teman yang baik.
Untuk Damar : Kamu adalah satu-satunya teman yang selalu ingin saya ceritakan apapun itu. Maafkan saya jika saya selalu banyak merepotkanmu dengan segala bentuk permintaan ini-itu. Terima kasih karena kamu selalu bersedia menyediakan rumah untuk saya berteduh ketika saya merasa haus akan keberadaan saya di rumah saya yang sesungguhnya. Terima kasih telah memperkenalkan saya dengan hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah saya kira saya menyukainya. Terima kasih karena kamu telah menjadi teman yang menyenangkan. Saya tahu saya bukan teman yang baik, yang selalu ditunggu kedatangannya, yang selalu diharapkan keberadaannya, tetapi saya suka sekali karena seperti apapun saya, kamu masih bersedia menjadi teman saya, sahabat saya, soul sister saya, partner bermusik dan segala bentuk kesenian saya, teman diskusi saya, teman tertawa saya, teman menangis saya, teman menggila saya, teman melakukan hal konyol dengan imajinasi yang berlebih. Terima kasih, Dam, kamu telah berusaha memahami saya dan menutupi segala kekurangan saya sebagai temanmu. Maafkan saya jika banyak hal yang saya lakukan menyakitimu dan membuat dirimu merasa tidak baik, maafkan saya teramat sangat. Jika kamu masih mempertanyakan mengapa saya menjadikanmu teman kesayangan saya, sampai saat ini pun saya tidak tahu pasti kenapa saya begitu menyayangimu, yang saya tahu sangat jelas adalah saya senang berteman denganmu karena kamu membuat saya membuat sesuatu.
Untuk Herry : Terima kasih sudah menjadi teman (dan manajer) yang baik dengan tingkat baik berlebihan sampai kamu rela meluangkan waktu untuk menemani saya ini-itu. Maaf jika saya banyak merepotkanmu, semoga kamu selalu diberi keberkahan karena telah menjadi orang baik.
Untuk Alin : Terima kasih nyanyian selamat ulang tahunnya. Kamu selalu bisa mengingatkan saya bahwa jarak bukanlah halangan seseorang untuk terus berteman, menjalin tali silaturahmi. Terima kasih kamu telah mengajari saya banyak hal tentang pandangan-pandanganmu tentang masa depan. Terima kasih kamu selalu berusaha meluangkan waktu untuk menemui saya ketika kamu mampu. Kamu teman yang baik.
Dan untuk teman-teman lain yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada saya, terima kasih banyak karena kalian telah bersedia meluangkan waktu untuk itu. Semoga hari kalian selalu menyenangkan, semoga keberkahan hadir di antara kalian. Semoga di usia saya yang bertambah ini, saya masih bisa terus berada di hati kalian. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalani berbagai macam hal dalam hidup kita. Semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah kita. Semoga.
by Dita Oktamaya
2 comments:
selamat ulang tahun adiknya tami,.
tulisan yang bagus,.sangat bagus malah.
tadi tak sengaja melihatnya di dasbor,.;)
http://www.youtube.com/watch?v=o5C0NDDl64w
@sangkia : terima kasih :)
Post a Comment