Wednesday, May 6, 2009

Satu demi Satu...

Hari ini hujan datang,
membasahi kilometer lalu lintas
Membasuh atap rumah yang kering,
meski lekang dari sinar gama

Satu demi satu...

Aku menghitung hari
Jakarta masih seperti biasanya, gempita
dengan berbagai rangkaian cerita, kota yang tak pernah tidur

Satu demi satu...

Aku menatap sosok setia pengisi kehampaan
mereka masih seperti yang dulu, menyenangkan
dengan berbagai suka duka, sahabat yang tak pernah tidur

Aku menghitung detik demi detik
tanpa ingin mengatakan selamat tinggal atas kenangan
tanpa niat untuk menyiratkan kepedihan akan perpisahan

Aku menghitung detik yang berlalu untuk kusimpan kembali
detik yang setiap harinya terlepas tanpa jejak
detik yang nantinya dapat dibagi sebagai cerita usang tak terlupakan
detik yang berguna sebagai pengingat jika lupa
detik yang begitu berharga yang menyatukan setiap keunikan yang terjalin tanpa sia-sia
detik yang membiarkanmu menjadi apa adanya
yang disetiap bunyinya terdengar nama kita, persahabatan


-----


NB : Dedicated to all my closest friends in Jakarta whom i'll leave for soon from this city, thanks for the greatest friendship that we belong together :)



poem by Dita Oktamaya

4 comments:

Reevo Saulus said...

I don't think I am one of your close friend in class, but I think I am one of your good friend in class :)

Dita Oktamaya said...

to : reevo
this poem is dedicated to all my closest friends in high school, not only in class but also awhole school. Friends who have high frequention to share their dream with me all day long, and they are including you, because you're talkactive enough to tell me about your dream, dreamer. LOL

Reevo Saulus said...

talkative ? I do ;)

--

comment my latest artworks in http://reevosaulus.blogspot.com !!!! haha

Dita Oktamaya said...

to : reevo
yes you're!
hahaha...already dude, check this out!