Sudah lama tidak bertemu, kemarin seorang teman menyapa saya lewat ruang obrolan online. Mengatakan dia butuh untuk dihibur (miripkah saya dengan badut atau pelawak? =p ). Dia sepertinya sedang merasa berada di titik jenuh kehidupannya, entahlah mungkin itu hanya perkiran saya karena tiba-tiba dia berkata bahwa dunia ini datar dan merasa bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidupnya, palsu!
Saya berpikir, bukan merasakan hal yang sama olehnya. Tapi berusaha menemukan cara untuk mengembalikan posisinya agar setidaknya berada pada titik stabil. Filosofi aneh banyak saya katakan padanya, hampir frustasi karena merasa itu semua tidak mempan. Dalam keputusasaan saya untuk mengembalikan kestabilan pikirannya, dia pun meminta saya untuk bercerita.
"Cerita sesuatu dong, Dit!"
Saya berpikir, "Apa ya? Gue lagi bingung."
"Bingung apa? Nyari kosan di Yogya?"
"Bukan." jawab saya, "tapi karena ada temen gue yang merasa segala sesuatunya, palsu."
"Sialan lo!"
Kami tertawa
"Hidup nggak selamanya sedatar itu, Rik." saya mulai berfilosofi kembali, "Balik lagi ke diri lo, kayak lagunya christina aguilera itu loh, reflection. Cari tahu apa yang ada dalam diri lo, jangan pura-pura, cari apa yang lo suka, lo mau, dan cari cara untuk ngedapetinnya tanpa buat orang lain terluka."
"Gitu ya?" Dia berpikir, entah apa yang dipikirkan manusia unik itu, "gue pengen bahagia, Dit. Itu aja. Tapi dengan semua sandiwara aneh ini, sekarang rasanya semuanya palsu."
"Bukannya hidup itu memang sandiwara ya?" tanya saya.
"...."
"Lo pengen bahagia?" tanya saya lagi.
"Iya, Dit."
"Inget Allah." jawab saya, ia mengeluarkan sebentuk gambar yang sedang melengkungkan sebuah garis, tersenyum.
"Pasti, Dit. InsyaAllah."
"Lo tau? Gue pernah merasa dalam posisi lo, dan tebak apa yang gue lakukan?"
"...."
"Gue menatap ke atas, ngelihat langit. Saat lo ngelihat langit dengan berbagai bentuk awan, itu cerminan dari kehidupan lo, kehidupan itu luas seperti langit dan awan adalah wujud dari cerita di dalam kehidupan kita, bermacam-macam bentuknya merupakan hal yang bisa kita pelajarin. Tapi ketika kita lihat tidak ada awan di langit, di saat itulah kita merasa bahwa hidup ini begitu datar, saat itu kita sedang jenuh dengan aktivitas kita yang sama setiap harinya."
"Jenuh ya?" tanyanya.
Kami berdua terdiam
"Ini nggak akan berlangsung lama kok, Rik." saya menenangkan "Lihat hari yang sama dalam sudut pandang yang berbeda, temuin hal-hal apa aja yang bisa lo pelajarin, yang bisa lo sukain, be creative, try something new! Nanti lo akan tau, kalo sebenernya hidup ini nggak selamanya datar, percuma kan ada teori kalo bumi ini bulat? hahaha."
"Hoo... makasih ya, Dit."
"Anytime, dear. Pasti lo juga kangen dengan kemanisan gue kan?"
"Hahaha. Lo buat gue jadi gila, Dit."
"Karena kemanisan gue? Gue nggak nyangka segitu manisnya gue sampe buat lo tergila-gila."
"Hahahahaha."
*Retorika has signed off*
Saya tersenyum. Hampir saja saya merasa bahwa hari itu adalah hari yang datar, yang selalu sama setiap akhir pekannya, tapi itu tidak terjadi karena tiba-tiba dia menyapa dengan sejuta penat yang ingin dibaginya dengan saya.
-----
NB : Dedicated to Retorika, lihat hidup dari berbagai sisi ya, Darling. Good luck for you. Share with me anytime you want, that's what friends are for, isn't it? :)
---pic : koleksi pribadi
"Inget Allah." jawab saya, ia mengeluarkan sebentuk gambar yang sedang melengkungkan sebuah garis, tersenyum.
"Pasti, Dit. InsyaAllah."
"Lo tau? Gue pernah merasa dalam posisi lo, dan tebak apa yang gue lakukan?"
"...."
"Gue menatap ke atas, ngelihat langit. Saat lo ngelihat langit dengan berbagai bentuk awan, itu cerminan dari kehidupan lo, kehidupan itu luas seperti langit dan awan adalah wujud dari cerita di dalam kehidupan kita, bermacam-macam bentuknya merupakan hal yang bisa kita pelajarin. Tapi ketika kita lihat tidak ada awan di langit, di saat itulah kita merasa bahwa hidup ini begitu datar, saat itu kita sedang jenuh dengan aktivitas kita yang sama setiap harinya."
"Jenuh ya?" tanyanya.
Kami berdua terdiam
"Ini nggak akan berlangsung lama kok, Rik." saya menenangkan "Lihat hari yang sama dalam sudut pandang yang berbeda, temuin hal-hal apa aja yang bisa lo pelajarin, yang bisa lo sukain, be creative, try something new! Nanti lo akan tau, kalo sebenernya hidup ini nggak selamanya datar, percuma kan ada teori kalo bumi ini bulat? hahaha."
"Hoo... makasih ya, Dit."
"Anytime, dear. Pasti lo juga kangen dengan kemanisan gue kan?"
"Hahaha. Lo buat gue jadi gila, Dit."
"Karena kemanisan gue? Gue nggak nyangka segitu manisnya gue sampe buat lo tergila-gila."
"Hahahahaha."
*Retorika has signed off*
Saya tersenyum. Hampir saja saya merasa bahwa hari itu adalah hari yang datar, yang selalu sama setiap akhir pekannya, tapi itu tidak terjadi karena tiba-tiba dia menyapa dengan sejuta penat yang ingin dibaginya dengan saya.
-----
NB : Dedicated to Retorika, lihat hidup dari berbagai sisi ya, Darling. Good luck for you. Share with me anytime you want, that's what friends are for, isn't it? :)
---pic : koleksi pribadi
by Dita Oktamaya
4 comments:
kata2 lo .. mantap deh ckckck :)
p.s. : blog gue updated lo, komen2 ya cinta haha thx
to : reevo saulus
makasih loh, darl =)
hihi jadi malu xp
to : retorika
inget pesan gue yaa.^^
Post a Comment