Monday, March 23, 2009

We Have Memories, See?

Untuk yang tersayang,
Ingat saat pertama kali kita bertemu? Dengan segala ketidaktahuan kami, kamu datang, memakai kemeja dan rok, kecantikanmu yang membuat para lelaki remaja itu tersenyum genit kepadamu.

Sudah ingat sekarang?

Coba tebak, khususnya aku, menyukai setiap hal yang kamu berikan. Persahabatan hangat, bimbingan kedewasaan, canda tawa, pelajaran hidup ataupun pengalaman berharga yang sudah cukup banyak kamu alami dalam perjalanan hidupmu yang panjang.

Sudah ingat sekarang?

Kami mengagumimu, bahkan jauh dari yang kamu bayangkan sebelumnya. Kamu dengan begitu apa adanya menghilangkan "ruang" dan "jarak" yang memungkinkan kami terpisah darimu, dengan kesederhanaanmu kamu memupuk rasa percaya dan takut kehilangan kami terhadapmu.


Ingat sekarang? Kami mulai menyayangimu...

Tahukah kamu?
Dengan begitu banyaknya hal yang terjadi menimbulkan keluhan akan apa yang kami lakukan, tentang rasa penat akan tuntutan pekerjaan yang kami lakukan. Belajar!

Dan kamu...

dengan leluasa membiarkan kami bercermin terhadapmu, kamu membiarkan kami melihatmu. Melihat betapa beraninya dirimu memecah gelap saat menuju istanamu untuk melepas lelah saat harimu telah berakhir, melihat betapa semangatnya dirimu ketika menyapa kami di sudut ruang sederhana yang pintu utamanya harus digeser berulang kali agar dapat terbuka lebar, melihat betapa sedihnya dirimu saat tahu kehadiran kami hanya dapat dihitung oleh jari. Kamu membiarkan kami bercermin terhadapmu. Bercermin tentang betapa semua yang kami lakukan begitu berarti tanpa harus dihiasi oleh rintihan penat setiap harinya.


Tahukah kamu? Kami makin menyayangimu...

Hingga tiba saat ini, pilihan dalam hidupmu memaksamu untuk berpisah dengan kami.

Bukan!

Bukan perpisahan yang menyakitkan, tapi perpisahan yang membuat kami tidak dapat melihat keberanianmu untuk memecah gelap saat menuju istanamu, perpisahan yang membuat kami tidak dapat melihat sorot mata ceriamu di sudut ruang sederhana itu, perpisahan yang membuat kami tidak dapat melihat kekecewaanmu atas ketidakhadiran kami.

Sedih? Pasti!

Jika kamu bertanya tentang seberapa besar kasih sayang kami terhadapmu, kami akan menjawab, kami tidak ingin kehilanganmu.

Tidak ada alasan.

Kami hanya menyayangimu dan kasih sayang ini adalah satu-satunya alasan mengapa kami membiarkanmu pergi, memilih pilihan hidup yang dapat membawamu mendapatkan lebih banyak lagi pengalaman hidup yang dapat kamu bagi kepada kami, nanti saat kita bertemu kembali.


Tahukah kamu? Semua kenangan yang mengundang canda tawa, kekaguman, dan kasih sayang ini adalah alasan utama aku menulis ini untukmu.

We have memories, see?

Dan saat sesuatu yang terlalu tiba-tiba, selalu ada hal yang tertinggal yang tak sempat aku ucapkan, terima kasih. Terima kasih untuk semua hal yang telah kamu berikan karena hanya itu yang membuat kami menyadari ada sosok luar biasa yang sangat kami sayangi, kamu.


NB : dedicated to my lovely young teacher, kak dini. Good luck untuk semuanya kak! Semoga ada banyak hal yang bisa kakak dapatkan di luar sana. Sayonara!







---pic : koleksi pribadi


by Dita Oktamaya

3 comments:

Erika said...

sweeeet :)

Senoaji said...

weuweu memungut kembali buku kenangan yang sempat terkulai neh.. hmmmm SMU?

Dita Oktamaya said...

to : Erika
hehehehhee..jadi enak rik..^^

to : senoaji
hahaha....sebenarnya belum terkulai, hanya baru beberapa waktu yang lalu..^^
ya, masih SMU, tahun ini lulus, doakan yaahh..^^