Friday, January 9, 2009

Lebih Baik Lelah Sekarang!


Bukannya mengeluh, tapi hanya sekedar mengingatkan. Semua yang saya lakukan ini adalah murni untuk masa depan saya. Well, mungkin ini hanya sekedar menenangkan diri saya sendiri atas kelelahan yang saya jalani di awal tahun 2009 ini.

"Ikhlas ga sih lo, Dit?"

hmmm... entahlah, saya juga tidak tahu. Ikhlas. Kata itu sepertinya belum masuk dalam daftar pelajaran hidup saya yang sukses mendapatkan jawaban atas pikiran saya sendiri, susah!
Jika ditanya seperti itu jawaban saya adalah :

"Mau gimana lagi? Tinggal 5 bulan ini capeknya!"

dan banyak orang sukses mengerutkan dahinya saat mendengar jawaban saya, seolah berkata :

"Hello cewek dungu! 5 bulan itu ya masih lama kali, kecapekan baru tahu rasa lo!"

dan saya hanya mengangkat bahu seolah menunjukkan ketidakpedulian saya terhadap kelelahan yang saya terima. Tapi kalau boleh jujur, saya benar-benar lelah. Lelah sekali! Semua kesibukan ini dan rutinitas yang sangat padat membuat saya lelah, sangat lelah atau istilah inggris yang keren exhausted (kalau tidak salah ;p).

Saya capek! dengan rutinitas yang itu-itu saja, bertemu dengan buku-buku pelajaran yang saya bawa (atau lebih tepatnya HARUS dibawa!) yang membuat saya tidak pernah bisa lebih tinggi atau hanya sekedar mendapatkan tinggi standar dari kebanyakan cewek seumuran saya (ok, mungkin salah satunya faktor keturunan).

"Yakin lo?"

Pertanyaan konyol itu sering kali menggelitik pikiran saya. Yakin? Yakin lah, kalau tidak untuk apa saya melakukan ini semua? Rela dengan segudang pelajaran setiap harinya, rela lelah membawa tas yang membuat tubuh saya lebih pendek dan bungkuk karena menopang beratnya, rela bangun lebih pagi karena kebijakan pemerintah yang kelewat 'bijak' hingga tidak memikirkan dampak konsentrasi otak pelajar yang mengantuk. Kalau hanya menjawab yakin, tentu saja saya dengan tegas menjawab yakin, tapi untuk ikhlas, mungkin untuk lebih tepatnya saya akan menjawab, sabar. Meskipun kadang satu kata itu membuat saya kesal karena tidak pernah menyelesaikan masalah.

"Sabar aja ya!"

Perlu diingat, untuk orang-orang yang memiliki masalah dan berbagi cerita dengan seseorang dan mereka hanya menjawab seperti kata-kata yang di atas, segera berhentilah bercerita, karena mereka tidak pernah tahu apa yang kalian rasakan (atau mungkin memang tidak bersedia untuk tahu dan mendengar curahan hati kalian). Pikir kembali, sepertinya, diam itu emas terbukti bukan? ;p
Jadi untuk para listener, jika tidak memiliki kata-kata yang cocok untuk menenangkan orang lain, hindari kata-kata itu. Diam, tersenyum dan mungkin pelukan tulus seorang sahabat itu lebih baik daripada hanya sekedar kata 'sabar' (karena sabar tidak untuk dikatakan).
Hello, kalo gue nggak sabar gue bukan curhat lagi sama lo, tapi bunuh diri di depan lo!

Well, kembali ke topik awal...
Tugas dari pelajaran yang sebenarnya 'tidak penting', apa itu harus? Tergantung, jika harus dalam arti kata untuk dipelajari, haruskah? Malah tambah beban, tambah jam pelajaran, tambah menghabiskan waktu yang seharusnya dilakukan untuk mempelajari pelajaran yang memang 'penting'.
Tapi jika harus dalam arti kata untuk menambah pengetahuan, of course! pasti! Untuk apa sekolah menyediakan pelajaran itu jika tidak untuk menambah pengetahuan? ;p

Oh ya, pernah saya mengatakan sejauh mana saya belajar formal di sekolah? Ok, jika belum saya akan mulai dari awal (lagi)...

Saya berumur 17 tahun, dengan begitu semua orang pasti dapat menerka-nerka sudah di bagian mana saya belajar di sekolah. Saya terdaftar dan masih belajar sebagai seorang siswi di salah satu SMA negri di Jakarta Selatan, SMA negri yang paling doyan bertengkar dengan pihak sekolah lain (baca : murid-murid yang bandel kayak ketombe). Saya duduk di kelas 12 (dulu sebutannya kelas 3, tapi karena perubahan yang berkesinambungan terjadi dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, maka kelas 3 = kelas 12). Saya mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (baca : IPS) karena penat dengan rumus dan angka, jurusan yang mendapat pandangan sebelah mata dari semua orang yang mendengarnya.

"Lo anak IPS? Enak dong, bisa santai!"

Santai?
sekali lagi, santai?? (tanda tanyanya dua)
kurang puas, SANTAI??? (kali ini hurufnya besar semua dan tanda tanyanya tiga)

hahaha...pernyataan bodoh!
Sungguh bodoh orang-orang yang mengatakan bahwa IPS adalah ilmu pengetahuan SANTAI!
untuk ukuran manusia yang memandang dan mencintai ilmu sosial, bagi saya, IPS tidak pernah terasa santai, mengapa? Karena itulah belajar, saya berdiri di sini untuk belajar bung!
ilmu pengetahuan sosial, bukan ilmu pengetahuan santai!

Jika benar ilmu pengetahuan sosial itu santai, mengapa banyak orang yang mengambilnya saat beranjak ke dunia perkuliahan? Mengapa banyak orang berusaha mati-matian untuk mendapatkan jurusan itu? Mengapa ribuan atau bahkan jutaan orang di Indonesia mencari pekerjaan dalam bidang itu? bukankah jika sudah berhubungan dengan masa depan dan pekerjaan, sesuatu hal tidak pernah dapat dikatakan santai? Lihat masalah dari sisi yang berbeda, dude! Di dunia ini tidak pernah ada hal yang santai kecuali jika kalian sedang berSANTAI. Terdengar saya marah, kah? Mungkin, saya suka berapi-api sendiri jika membicarakan hal yang terdengar munafik untuk semua orang tetapi tetap menginginkannya juga (bagi yang merasa, sorry to say!)

Well, mungkinkah ini kesalahan struktur pendidikan di Indonesia yang membuat pembagian kelas seperti itu? Entahlah... saya tidak pernah tahu karena memang, seorang pelajar di Indonesia sepertinya tidak pernah diberi kesempatan untuk memilih sesuatu yang dia inginkan untuk dipelajari lebih spesifik, lebih mendalam, lebih khusus, lebih spesial, dan mungkin karena faktor itu lah, MUNGKIN tidak pernah ada pelajar Indonesia yang merasa spesial menjadi seorang pelajar (silakan tanya yang lain ;p). Jika ditelusuri lebih lanjut tentang pentingnya 'spesial' sebagai pelajar yang kelak jadi penerus bangsa Indonesia ini, sayang sekali jika memang begitu adanya, bukan?

Baiklah, lanjut lagi...
saya sekarang tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk menghadapi Ujian Nasional, Ujian Sekolah, dan Ujian Praktek (Untuk lebih spesifiknya, saya akan menulisnya di postingan berikutnya) serta Ujian Tes Masuk Universitas. Jika diperbolehkan membuat rute perjalanan saya dalam sehari :
RUMAH -> SEKOLAH -> RUMAH -> TEMPAT LES
saya memang berada di rumah untuk dua kali, tapi tidak pernah lebih dari 20 jam!

Seperti yang sudah saya bilang di awal, ini melelahkan! Sungguh! Tapi apa boleh buat? Lebih baik lelah sekarang daripada tidak memiliki masa depan, bukan?

Well, saya rasa sudah cukup untuk hari ini. Jujur, masih banyak hal yang saya ingin sharing dengan kalian, tapi sepertinya punggung saya telah merubah saya menjadi nenek-nenek yang tidak tahan untuk berlama-lama duduk, saya harus berbaring, harus relax. Terima kasih untuk waktunya, senang dapat berbagi cerita dengan kalian, see ya!



-----



NB : Besok saya akan memulai seminar tentang tes universitas dan intensif belajar masuk universitas negri yang saya inginkan, doakan saya!


--pic : google.com


by Dita Oktamaya

10 comments:

Reevo Saulus said...

wah padahal besok gue juga pengen ikut seminarnya, tapi besok gue ambil formulir binus buat cadangan kuliah hehehehe . kalo pertemuan berikutnya gue dateng boleh ga ya ? ummm ..

Dita Oktamaya said...

kayaknya boleh kok vo, ikut2 aja lagi..
kakak2nya juga baik2 kok... ;p

Reevo Saulus said...

iya makanya nih, gue masih berusaha buat ke sastra belanda. ya i know i am not smart like you, but at least i have a passion to get in to UI hehehe

Dita Oktamaya said...

i'm not too smart dude...^^
kita diciptakan dengan keberuntungan masing2..dan Tuhan yang tahu seberapa banyak keberuntungan itu, just STUDY HARDER, KEEP TRYING, KEEP PRAYING, thats what HUMAN are for!^^

Luthfi said...

waa. Selamat berjuang dek. hehe

Dita Oktamaya said...

makasih ya bang...^^

adnan said...

Hmmm... salut, maju terus pantang mundur, calon pemimpin bangsa! Never give up!

Dita Oktamaya said...

sip...SEMANGAT!!!~~~^^

himynameismerry said...

heyy dita. salam kenal. gw dulu juga anak IPS dan JENGAAH BANGET KALODIBILANG IPS ITU SANGAT SANTAI. HEL LO?? apakah tu orang sangat mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengamati kesantaian kita anak IPS? huaah.

tau lah dit, gw juga bingung kayaknya masyarakat kok seneng banget yah bikin kelas-kelas, mana yang lebih elit, mana yang lebih bagus derajatnya, padahal katanya persamaan derajat di junjung tinggi di Indonesia. tapi hal se sepele ini aja masih di liat sebelah mata sama orang.

bilang kita di IPS karena gak sanggup di IPA lah, karena nilai gak mencukupi lah. dan lain-lain. oke gw mengakui nilai gw emang gak cukup masuk IPA. tapi emang gw sendiripun gak ada effort buat kesana. gw emang dari dasarnya emang pengen masuk IPS. jadi masuk IPS itu adalah pilihan, pilihan gw. kenapa orang selalu aja sih mengagung-agungkan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu ada batasan-batasan untuk diberi pengagungan. semuanya toh sama bagusnya. sama capeknya. sama gak santainya.

yaah dan terlebih juga gw setuju sama pendapat lo, kenapa di sini kita gak dibiarin milih subject yang emang kita suka dari awal. jadi kita milih belajar apa yang kita suka, bukan belajar sesuatu yang kita terpaksa harus mempelajari itu.

oya semangat buat ujian tes masuk nya, dan UAN dan lain-lainnya!gw juga mengalami kestressan yang sangat membuat gw bertanya-tanya sendiri kadang, "mampu gak yah gw??", dan sekarang, setelah gw liat kebelakang, gw bisa bilang dong, "yeeah, I did it!" :)

kalo lo baca 5 cm donny dirghantoro, ini kata-kata yang selalu gw pegang sepanjang waktu gw menuju UAN dan USM ITB yang lalu, "yang kita perlukan hanya tangan yang lebih banyak bekerja dari biasanya, kaki yang lebih jauh melangkah dari biasanya, leher yang selalu melihat ke atas, dan mata yang tak pernah lepas dari mimpi kita, mimpi yang kita letakkan 5 cm di depan kening kita, biarkan itu menggantung disana..."

hahaha gw lupa persisnya gmn, tapi jujur ini mantra banget bwt gw waktu itu! :)

well, nice blog dit!

Dita Oktamaya said...

to : Augustine Merriska

woww...terima kasih atas komennya kak, aku manggil kakak aja ya????
well, yeah..pada awalnya juga aku nggak pernah ada niat untuk ke IPA, jenuh dan bosan! ;p

dan 5cm itu..huwaaaa.....mau kasih hadiah itu ke aku ga????dari dulu mau beli buku itu dan baca buku itu belom bisa2...but, thanks buat mantra itu, thats raise me up!!

salam kenal ya kak...^^
it's really nice to see u here...^^