aku bagaikan setitik duri tak bertuan
siapa yang ingin jadi tuanku? mawar? terlalu baik!
memandang sepanjang jalan
perlahan aku berjalan...
begitu kecilnya aku hingga takkan mampu diri ini menggapaiMu
aku berlutut, menengadahkan wajah ke langit,
berusaha mencari secercah cahaya
memaksakan kehendak di haribanNya, berdoa
sungguh Tuhan, sekali ini saja...
setelah itu aku akan kembali dengan kesederhanaan itu
sekali ini saja Tuhan, izinkan aku melihatMu...
izinkan aku menangis di hadapanMu
izinkan aku!
setitik airmata itu jatuh,
membasahi bibir yang dari tadi tak berhenti berucap
hingga ku sadari...
pemadangan indah ini,
kehidupan ini,
segala kekuatan ini,
Aku telah melihat Tuhan!
berdiri, berjalan, terseok aku di bawah kuasaMu
dan kini aku tahu itu,
aku telah melihatMu, bahkan jauh sebelum aku sadari semua itu
tapi tak ayal aku berkeras, aku masih belum puas
aku merindukanMu, Tuhan... sungguh...
Aku menutup mata, kembali tidur
Tuhan menjawab doaku, Ia pun merindukanku...
adzan Subuh berkumandang, sebagai bukti bahwa Ia juga merindukanku
Ia merindukanku untuk mengawali hari dengan kembali padaNya
Ia merindukanku untuk selalu mengingatNya dengan ayat-ayat suci dan lima panggilan dalam sehari
Ia merindukanku untuk selalu tersenyum kepada sesama
Ia merindukanku untuk senantiasa menjaga perdamaian antar saudara di dunia
Ia merindukanku untuk menjadi pemimpin bagi diriku dan orang-orang di dekatku
Ia benar-benar sangat merindukanku, sungguh...
Hatiku pun ngilu menyadarinya
karena baru ku sadari
Ia juga merindukanku hampir seumur hidupku
poem by Dita Oktamaya
4 comments:
kereeeeeeen !
*mampir dong ke blog gue haha*
haha..thanks bro! ^^
oke2...^^
So nice poem... Cinta Allah kepadamu takkan ada habisnya, tak bertepi, abadi, hakiki... rindukanlah Dia, maka Dia juga akan merindukanmu dan memelukmu dalam cinta, kasih dan rahmatnya... Aamiiin... keep faith...
Thanks mas Adnan...^^
Post a Comment