Wednesday, December 31, 2008

Penakut? Mungkin...

Tahun baru menanti...
pernahkah saya mengatakan yang sebenarnya pada kalian semua?
saya takut menghadapi tahun baru, karena begitu banyak kewajiban yang menanti di tahun baru nanti.

Saya takut...
takut menghadapi ujian nasional, sekolah dan praktik di kelas akhir sekolah menengah saya
takut menghadapi ujian masuk universitas yang hampir seluruh Indonesia menjadi saingan saya

Saya takut...
menjadi wanita dewasa dengan segudang pekerjaan menanti, masalah yang datang bertubi-tubi, dan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini belum terjawab dalam hidup saya.

Saya benar-benar takut bahkan untuk menghadapi ketakutan saya!
saya penakut? mungkin...

saya memang takut dengan semuanya yang diluar daya khayal saya, saya takut dengan masa depan yang merupakan misteri bagi saya. Saya takut dengan kewajiban-kewajiban yang diletakkan di pundak saya yang meminta saya untuk melakukannya dengan baik. Saya benar-benar takut!

saya takut bukan karena merasa lemah atau kalah sebelum bertanding, tapi saya takut saya tidak dapat memberi yang lebih baik, saya takut saya tidak dapat menjadi manusia yang lebih baik seutuhnya. Ketakutan selalu berada di dalam pikiran setiap orang dalam menghadapi sesuatu yang belum terjadi, itu normal bukan? begitu pun saya..

ketakutan ini normal, saya rasa begitu...
tapi karena begitu normalnya ketakutan ini membuat saya bertanya-tanya, dapatkah saya memberi yang terbaik untuk kehidupan saya di tahun depan nanti? Atau malah menjadi lebih buruk? atau malah tidak ada perubahan sama sekali?

TIDAK!!
harus ada perubahan, dan karena itu lah saya takut...
takut jika perubahan itu tidak membuat saya benar-benar menjadi seseorang yang lebih baik.

Dan untuk saat ini Tuhan selalu tahu apa harus saya lakukan
God, please lead me...


-- Letakkanlah dunia di tanganku, jangan di hatiku--



--pic : google.com



by Dita Oktamaya

Wednesday, December 24, 2008

Dear Sahabat, Aku Kangen...

Dear sahabat,

Apa kabar? Sungguh jauh kamu disana, aku kangen...

Ingat saat pertama kali kita bertemu?
Berebut tempat duduk di kelas saling memandang kesal.

Aku kangen, berpelukan denganmu dan menikmati cerita pengalaman menakjubkanmu tentang dunia yang kamu jalani.

Sahabat, tahukah kamu?
Sakit ini masih ada, tapi perlahan pudar seiring berjalannya waktu.
Seandainya jarak itu tidak terlalu jauh kamu bentangkan mungkin kita masih bisa tertawa bersama, menikmati setiap perjalanan hidup yang kita jalani.

Tapi sungguh, aku telah melupakan semua itu.
Bukan salah kita berdua.

Sekarang izinkan aku untuk mengaku bahwa aku kangen padamu, sangat!
Melihatmu tertawa setiap hari dan mendengarmu baik-baik saja, itu sedikit menenangkanku.

Kamu masih sahabatku, tapi mungkin kamu belum melupakan semua yang terjadi hingga kamu membentangkan jarak begitu jauhnya dan menemukan sahabat yang lebih baik untukmu, aku ikut senang meskipun kecewa menyadari aku sahabat yang buruk bagimu.

Kamu begitu jauh, sahabatku...
Meskipun begitu seringnya aku melihat dan menyapamu, tapi benar-benar sulit bagiku untuk menggapaimu! segan sekali rasanya.

Sahabat, aku kangen padamu, sungguh...



-----


nb : jaga diri baik-baik karena segan aku melakukan itu jika jarak itu masih kamu bentangkan hingga begitu jauh, aku takut jatuh...


--pic : google.com

by Dita Oktamaya

Monday, December 22, 2008

Cinta Untuk Mama

apa yang kuberikan untuk mama
untuk mama tersayang
tak kumiliki sesuatu berharga
untukmu mama tercinta

*Hanya ini kunyanyikan
senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama

walau tak dapat selalu kuungkapkan
kata cintaku tuk mama
namun dengarlah hatiku berkata
sungguh kusayang padamu mama

*Hanya ini kunyanyikan senandung
dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama...

sang by Kenny

Perpisahan

Airmata ini jatuh!
mengalir deras tanpa tepi yang berarti

Dada ini sesak!
tapi diri ini terdiam membiarkan wajah banjir akan air yang deras turun,
dari mata ke pipi kemudian jatuh...

ini terlalu menyakitkan!
apa seperti jari yang tergores pisau? tidak!
apa seperti peluru yang menembus kulit? tidak!

ini lebih sakit dari yang kau bayangkan!
sakit yang berasal dari dalam
akan sulit bagiku untuk menghentikannya!

sakit yang menjalar dari ulu hati ke jantung, membuatku sulit bernapas!
sakit yang memaksa airmata ini tak berhenti turun
sakit yang menjadikanku sebodoh-bodohnya manusia

ini terlalu sakit, sakit sekali!
karena baru ku sadari arti hadirmu bagiku
dan kini kau pergi menyebabkan sakit yang timbul akibat kehilanganmu, perpisahan...


poem by Dita Oktamaya

-----

dedicated to my grandparents, rest in peace...

Kau

Kau…

adalah secercah cahaya tanpa hina

Kau…

adalah kilau permata tanpa celah di antaranya

Kau…

adalah harapan suci di setiap hangat yang terasa

Kau…

adalah garis cinta yang tak pernah terputus

Kau…

adalah keanggunan nyata untuk setiap pandangan mata

Kau…

begitu sempurna dengan balutan cinta

karena kau adalah, bunda


poem by Dita Oktamaya



-----

dedicated to my mom, happy mother's day, mom...
nb : maaf ya tadi pagi aku masih tidur waktu mama berangkat kerja...^^

Thursday, December 11, 2008

Today More Than Yesterday

I don't know, i really love this song...beside the MV is really touching (you can watch bellow), the lyric and melody are very nice...
and for korean's song lover like me, everyone will love this song also...^^



Kim Jong Kook widget by 6L & Daxii



the korean lyric get english translation like this :

(i do) can u look at one person for the rest of your life?
(i do) can u care for someone elsemore than u do yourself?
(i do) i can answer whoever asks me
(i do) you, you're my love

i will not promise you
if i knew i was going to waver, even for a little bit
i don't start anything
if i know that the heart can heal itself

i love u more than i did yesterday
i have never met someone so important and precious, that it hurts
to meet u, to feel this happiness
i must have dealt with a lot of pain

when the days are hard, it gets sad
the pain that causes the tears to come
it will end someday
the only thing that is endless is our love

i love u more than i did yesterday
i have never met someone so important and precious, that it hurts
to meet u, to feel this happiness
i must have dealt with a lot of pain

i don't want to do this ever again
breaking up!
unless it's a break-up to meet u once more
whenever and forever

because it feels like my overwhelming heart will explode
because i think the person before my eyes isn't really you
i run, and embrance the breathing you
i am the idiot, who lets go of his worries

i love u more than i did yesterday
i have never met someone so important and precious, that it hurts
to meet u, to feel this happiness
i must have dealt with a lot of pain

___

isn't it such a nice song???well, yes i think so...^^
and this song including one of songs tht touches my mind and heart...^^

Today More Than Yesterday

That's What Friends Are For

And I
Never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you

And if I should ever go away
Well then close your eyes and try to feel the way we do today
And than if you can't remember.....


Chorus
Keep smilin'
Keep shinin'

Knowin' you can always count on me
for sure
that's what friends are for

In good times
And bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for

Verse 2
Well you came and open me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you....


Ohhh and then
For the times when we're apart
Well just close your eyes and know
These words are comming from my heart
And then if you can't remember....Ohhhhh


sang by Dionne Warwick and Stevie Wonder

Wednesday, December 10, 2008

Sesungguhnya...

Banyak hal,
yang membuat manusia jatuh, kecewa, dan menangis
tapi entah kenapa,
tidak banyak hal yang membuat manusia jera akan hal itu

Banyak manusia tersakiti akan setiap laku yang dirinya perbuat
tapi kemudian,
sakit itu sembuh tak berbekas sama sekali

Sesungguhnya...
makhluk seperti apa manusia itu?

poem by Dita Oktamaya

Andai Kau Mengerti

Segalanya telah ku lakukan...
mengukir ketampananmu di sudut lain hatiku
mengukir santun lembut ucapmu di setiap pendengaranku
mengartikan pandangan indah matamu di pandangan hina mataku

Aku telah melakukan segalanya
hanya untuk dapat memilikimu!

Haruskah aku mati karenamu?
kenapa kau tak jua mengerti?

hati ini terus bertanya,
bagaimana cara mendapatkan simpatimu?
bagaimana cara memenangkan hatimu?

andai kau mengerti,
betapa suci hatiku ini untuk memilikimu

andai kau mengerti,
betapa rapuhnya diriku tanpa hadirmu

andai kau mengerti,
aku takkan merubah hatiku menjadi beku kembali

poem by Dita Oktamaya

Over Protected!

Say hello to the girl that I am!
You're gonna have to see through my perspective
I need to make mistakes just to learn who I am
And I don't wanna be so damn protected
There must be another way
Cause I believe in taking chances
But who am I to say
What a girl is to do
God, I need some answers

What am I to do with my life
(You will find out don't worry)
How Am I supposed to know what's right?
(You just got to do it your way)
I can't help the way I feel
But my life has been so overprotected

I tell 'em what I like
What I won't
What I don't
But every time I do I stand corrected
Things that I've known
I can't believe what I hear about the world, I realize
I'm Overprotected

There must be another way
Cause I believe in taking chances
But who am I to say
What a girl is to do
God I need some answers

What am I to do with my life
(You will find out don't worry)
How Am I supposed to know what's right?
(You just got to do it your way)
I can't help the way I feel
But my life has been so overprotected

I need… time (love)
I need… space
(This is it, this is it)

I don't need nobody
Tellin me just what I wanna
What I what what I'm gonna
Do about my destiny
I Say No, No
Nobody tell me just what what what I wanna do, do
I'm so fed up with people telling me to be
Someone else but me

(Action!)

What am I to do with my life
(You will find out don't worry)
How Am I supposed to know what's right?
(You just got to do it your way)
I can't help the way I feel
But my life has been so overprotected

I don't need nobody
Tellin me just what I wanna
What I what what I'm gonna
Do about my destiny
I Say No, No
Ain't nobody tell me just what I wanna do, do
I'm so fed up with people telling me to be
Someone else but me

What am I to do with my life
(You will find out don't worry)
How Am I supposed to know what's right?
(You just got to do it your way)
I can't help the way I feel
But my life has been so overprotected.

sang by Britney Spears

Open Up Your Heart (And Let The Sunshine In)

Mommy told me something
A little kid should know
It's all about the devil
And I've learned to hate him so
She said he causes trouble
When you let him in the room,
He will never ever leave you
If your heart is filled with gloom


So let the sun shine in
Face it with a grin
Smilers never lose
And frowners never win
So let the sun shine in
Face it with a grin
Open up your heart and let the sun shine in


When you are unhappy
The devil wears a grin
But oh, he starts to running
When the light comes pouring in
I know he'll be unhappy
'Cause I'll never wear a frown
Maybe if we keep on smiling
He'll get tired of hanging 'round.


If I forget to say my prayers
The devil jumps with glee
But he feels so awful awful
When he sees me on my knees
So if you're full of trouble
And you never seem to win
Just open up your heart and let the sun shine in


So let the sun shine in
Face it with a grin
Smilers never lose
And frowners never win
So let the sun shine in
Face it with a grin
Open up your heart
And let the sun shine in
[ Open Up Your Heart (And Let The Sunshine In)

sang by Frente

You're My Bestfriend

Many people say true friends
are hard to find
But I know I'm not that kind
They come and go and
sometimes leave us behind
Like a wind that passes by

Chorus
(Cause)When you need a friend
That you can depend
You can count on me because
you're my best friend
When you're feeling down
And your heart is hurt
You can call on me and
i'll be there for you friend

Good things may come and then
bad things may go
Like a birth a long time ago
You're like the ship that's sailing
across the sea
To the waves that's so unkind

(Repeat Chorus)
(Repeat Chorus) Hold
(Repeat Chorus)

Coda
Friend

sang by Nelson Del Castillo

Tuesday, December 9, 2008

Aku akan selalu bersamamu...

Aku akan selalu bersamamu...
karena tanpamu,
aku tidak akan menemukan titik terangku

Aku akan selalu bersamamu...
hingga tiba saat kau memiliki titik jenuh,
untuk melepaskan diri dariku

Aku akan selalu bersamamu...
di saat semua orang terasa mempermainkanmu,
di saat dirimu terluka atas ketidaksempurnaan dunia dan manusia

Aku akan selalu bersamamu...
sejauh mana pun kau berjalan
ke mana pun langkah kaki membawamu pergi

Aku akan selalu bersamamu dengan segala ketulusanku,
karena aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu

poem by Dita Oktamaya

Thursday, December 4, 2008

Lembayung Bali

Perjalanan ini membawaku
menelusuri ruas-ruas kehidupanku
memaknai setiap keindahan yang tersedia

Persahabatan dan cinta
dua hal itu mewarnaiku
dan mimpi terjalin seirama

aku di sini...
bermain pasir dan menikmati desiran ombak
mata dewa menatapku tajam namun hangat terasa

Dunia ini indah...

Hati ini tidak ingin terpisah
sekali lagi dan segalanya benar-benar indah

Lembayung Bali, indah!
itu saja

dan tak pernah aku temui keindahan ini
dalam hati aku berjanji
suatu saat nanti aku akan kembali
bermain kembali dengan ombak yang seolah meraih jemari kaki ini

aku akan kembali, ke sini
untuk menikmati kembali indahnya lembayung Bali

poem by Dita Oktamaya

Secret Admirer

Sehabis pulang sekolah dengan santai Fasha membanting tasnya ke sofa ruang keluarga.

Dee, tadi ada telfon buat gue ga?” tanyanya pada Deedee, adiknya (yang udah pulang duluan dari sekolah karena nggak suka keluyuran kayak kakaknya) sembari menghampiri Deedee di ruang tv.

“Nggak ada tuh…..tapi tadi ada bingkisan super gede buat lo,tuh gue taro di atas meja makan…” ujar Deedee sambil menunjuk ke arah meja makan.

“Apaan nih?” tanya Fasha sembari mendekati dan memperhatikan bingkisan yang memang super-super gede itu.

“Tau…buka aja,buat lo ini kan.” kata Deedee santai.

Mendengar kata-kata Deedee, Fasha jadi berfikir, Apaan nih? Serius nih buat gue? Ya ampun…ada gitu orang yang mau buang-buang duit buat beliin gue beginian, udah gedenya segede bajaj lagi…ujarnya dalam hati.

Akhirnya Fasha pun membuka bingkisan itu, dengan tarikan nafas yang terlihat ketakutan.duh…apaan sih nih?? Susah banget di bukanya! Apa mungkin bom? Duh…jangan sampe deh! Gue belom siap mati muda, kawin aja masih lama, lagi pula sadis banget sih kalo emang ada orang yang ngirimin gue bom, emangnya gue salah a…pa…

“HAH…!!!! Bikini?! Ga salah nih?!” ujar Fasha ketika berhasil membuka bingkisan itu, sambil mengangkat atasan bikini itu dengan suara nyaring nyaingin suara petir.

“Hahahahahahaha….” tawa Deedee seketika meledak, sambil menghampiri Fasha Deedee mencoba meraih atasan bikini itu, “Coba liat…!” seru Deedee sambil meraih atasan bikini itu dari tangan Fasha yang masih tercengang, “Sejak kapan lo punya secret admirer yang ga nyadar sama postur tubuh lo yang kurus kering minta makan itu?” tanya Deedee jahil.

“Ga lucu lo!!” jawab Fasha jutek, sambil merebut atasan bikini itu dari tangan Deedee, “Siapa sih yang ngirimin ini?! Bikin BT aja! Pelecehan nih!!” lanjutnya sembari melempar atasan bikini kembali ke kotak.

“Tau… Dhika kali, dia kan ngefans berat sama lo!!” seru Deedee asal.

Ga mungkin Dhika, kalau pun itu bener, Fasha ga bakalan 100% percaya, bahkan ga akan percaya. Masalahnya dia yang ngefans berat sama Dhika, bukan Dhika yang ngefans berat sama dia.

* * *

Malemnya…..

Tulit, tulit, tulit, handphone Fasha berbunyi, nomer siapa nih? Pikir Fasha ketika menyadari telfon itu dari nomer yang tak di kenalnya,namun segera aja dia mengangkatnya.

“Halo?” suara Fasha terdengar lembut.

“Halo…Fasha ini gue Toby, lo udah terima kado dari gue? Suka ga? Muat? Sori ya kalo ga muat, abisnya gue ga tau ukuran lo, tapi khusus gue mesennya yang warna pink nyala, ukurannya juga yang ‘XS’ga ada yang lebih kecil dari itu. Sori kalo gue…” belom sempet Toby nyelesain kalimatnya tiba-tiba…

“STOP!!!” bentak Fasha seketika, “Jangan macem-macem lo By!! Lo pikir gue cewek apaan?! Biasanya nih, orang yang jadi secret admirer gue, ngirimin gue boneka, cokelat, pokoknya makanan ringan atau pernak-pernik yang lucu-lucu gitu deh… eh,ini malah bikini!!! Udah gue ga muat, warnanya pink nyala lagi, ga banget deh!!” ujar Fasha narsis, tanpa menyadari bahwa Toby adalah secret admirernya yang nomer wahid, “Lagian ngapain sih secret admirer pake nelfon-nelfon segala? Aneh..!! Gue kira fans gue bener-bener cakep… taunya Toby lagi Toby lagi…”lanjut Fasha sambil membayangi wajah Toby yang ‘Indonesia’banget, alias jawa rek… lucu juga sih, hitam-hitam manis gitu.

“Gitu ya? Para Fans lo yang laen kurang kerjaan amat sih... ngirimin lo permen, cokelat, atau apalah yang lo sebutin tadi, emang mereka mau buka warung ya? Atau apa mereka itu sales?” tanya Toby, polos.

“Bodo ah!!” teriak Fasha sambil mematikan handphonenya.

Ia pun berfikir,ternyata hidup itu unik ya? Mungkin secara kasat mata kita ga menyadari hal itu, tapi makin lama kita jalanin hidup, makin banyak pula pelajaran yang kita dapat, contohnya kejadian hari ini,ga pernah gue duga kalo ternyata gue juga punya fans, hehehe…meskipun ragu juga sih gue.

Tok, tok, tok… suara pintu kamar Fasha di ketuk, membuyarkan semua lamunan Fasha, dengan cepat kepala Deedee nongol tanpa di minta.

“Toby telfon tuh…” ujar Deedee sambil menarik kepalanya kembali keluar dari kamar Fasha.

“ARRGGHHH…!!! Kenapa sih harus ada 3T itu?!!” seru Fasha sambil manyun.

* * *

Dengan malasnya Fasha menghampiri telepon di ruang tv.

“Ngapain lo nelfon-nelfon gue lagi?! Ga puas kena omelan gue tadi?!” seru Fasha ketus ketika mengangkat gagang telfon itu.

“Lo marah ya Sha?? Sori deh…tapi ngomong-ngomong lo marah sama gue gara-gara ga suka warna bikininya atau gara-gara ga muat pakenya?” tanya Toby, bingung.

“Bodo ah!! Emang susah ngomong sama orang susah, lagi pula lo lugu banget sih! Alias luar biasa guoblok…!!” seru Fasha sambil mematikan telfonnya.

“Marah-marah mulu sih lo?! Kenapa sih? Mau tuh mulut gue plester biar ga berkicau terus? Gue lagi konsen nih…!!!” kata Deedee kesal.

“Siapa suruh belajar di ruang tv?? Lagian lo konsennya ma buku apa sama tv sih? Dari tadi mata lo ngeliatnya ke tv mulu…” lanjut Fasha sambil mendekati dan duduk di sebelah Deedee.

“SSG dong…” jawab Deedee singkat.

“Apaan tuh?” tanya Fasha bingung.

“Suka-suka gue dong…” lanjut Deedee sambil ngeloyor pergi.

“Yee….jelek lo!!” ledek Fasha jahil.

* * *

Paginya di sekolah….

“Sha, lo ga marah sama gue kan?” tanya Toby sambil berlutut di hadapan Fasha ketika Fasha baru aja datang.

“Apa-apaan sih lo?! Udah deh... gue lagi males becanda nih…” ujar Fasha yang ga peduli sama perbuatan Toby.

“Jadi lo udah ga marah sama gue kan Sha?” tanya Toby berkaca-kaca.

“Masih sih… tapi gue lagi males marahan, jadi… di tunda dulu deh marahannya, sekarang gue liat PR fisika lo dulu dong!!” pinta Fasha cuek.

“PR fisika? Yang mana? Oh…yang itu…alamak!!!! gue juga belom ngerjain!” seru Toby panik.

Alhasil, mereka pun mondar-mandir kayak setrikaan untuk nyari seseorang yang PRnya bias dijadiin contekan, karena bentar lagi masuk.

Akhirnya bel masuk pun berbunyi,anak-anak masuk dengan ‘agak’ tertib.

“Akhirnya jam kosong pun tiba…”celetuk salah seorang murid di kelas Fasha.

What???? Jam kosong? Uhh… BT deh, padahal udah capek-capek nyontek, ujar Fasha dalam hati.

Beberapa jam telah berlalu,akhirnya istirahat pun tiba.

Uhh…cakepnya!!!!!!! Kapan sih dia dia nembak gue?? Oh iya, kenal aja belom, udah maen tembak-tembakan, kalo gue mati belom tentu dia mau tulungin gue, Dhika….!! Lo kok jadi cowok perfect banget sih??? ujar Fasha dalam hati. Ketika ia melihat Dhika melintas di hadapannya sembari tersenyum ramah padanya.

Bel masuk pun berbunyi, eh salah bel pulang pun berbunyi, soalnya guru-guru pada rapat, jadi di pulangin deh…

“Ini punya siapa?” tanya Fasha yang sedang memperhatikan sebuah kotak bingkisan di atas mejanya, tapi tak ada satu pun yang memedulikannya.

“Buat lo kali Sha, abisnya dari tadi nemplok di situ…” ujar Doni sang ketua kelas tiba-tiba,” buka aja… gue juga penasaran” lanjutnya lagi.

Apa bener ini buat gue? Jangan-jangan Toby lagi, tapi…eh apaan tuh? ujar Fasha dalam hati, ketika ia melihat secarik kertas bertengger manis di atas kotak itu, Fasha pun membukanya dengan hati-hati, di situ tertulis:

Dear Fasha…

Mungkin gue terlalu pengecut,

karena minta kenalan dengan cara kayak gini,

jadi sori kalo lo ga suka dengan cara gue

Tertanda

Kapten Cinta

Siapa lagi nih? Kapten cinta? Ga salah? Secantik itu kah gue, sampe-sampe orang-orang jadi pada berebutan buat jadi secret admirer gue? Hehehe…narsis gue jadinya, kira-kira apa ya isinya? Jangan-jangan bikini lagi, wuah…ilfeel deh gue…tapi kotaknya lebih kecil kok, gue harap bukan bikini.

Ketika Fasha membuka kotak itu,ia pun menjerit,

“WUAAAAAAAA!!!!! TOLONG!!! ADA ULER DI MEJA GUE!!!!” serunya lantang sembari naik ke kursi di samping mejanya dan menjinjit-jinjitkan kedua kakinya.

* * *

Uhh…sebel, BT, benci, kesel…God kenapa sih hambaMu ini ngalamin hal kayak gitu..? Serem kan..? Gimana kalo tuh uler nyatok gue? Atau gue keracunan bisanya? Kan bisa mati gue…lagi pula tuh orang ga punya pikiran banget sih!! Jadi secret admirer kan biasanya ngasih-ngasih sesuatu yang nyenengin bukannya nyeremin… kurang kerjaan, cowok ga bermoral, rese, sinting, gila, miring!!!!!!! I hate Friday!!!! Uhhh… sebel, sebel, sebel…!!!! Gerutu Fasha dalam hati.

* * *

Sesampenya di rumah…

Sepi amat sih???? Ada orang di rumah ga ya??? Si Deedee kemana sih? Kok ga nongol-nongol… jangan-jangan ga bawa kunci nih gue?? Alhamdulilah…ada.

JEGREK…pintu rumah terbuka…

“Assalamu’alaikum…” terdengar Fasha memberi salam.

Bener-bener tuh anak!!! Kemana sih??? Ga biasanya dia keluyuran… ups, lupa… SMA sama SMP kan gurunya terpisah, jadi dia…HAHH..!!! Apaan tuh?? Ujar Fasha dalam hati. Saat ia melihat ke arah jendela kamarnya, dia melihat sebuah kotak kardus (yang jelas sebuah bingkisan) yang dibawa masuk oleh kurir ke teras rumahnya. Ia segera turun dan membukakan pintu.

“Bingkisan dari mana ya pak?” tanya Fasha sopan.

“Ga di cantumin nama pengirimnya, tapi alamat yang dituju ya di sini, rumah Nn.Fasha Jl.Biru no.15,” ujar sang kurir.

“Itu memang alamat rumah saya pak, saya sendiri Fasha, tapi…” belom sempat Fasha menyelesaikan kata-katanya, kurir itu langsung memotong.

“Kalo begitu, tolong tanda tangani ini non…” kata kurir itu sembari memberikan surat tanda terima,Fasha tak dapat berbuat banyak, segera ia menandatangani surat tanda terima itu.

“Terima kasih non..” kata kurir itu sopan.

“Sama-sama pak…” jawab Fasha pelan.

Setelah kurir itu pergi, Fasha mencoba mengangkat kotak itu.

“BUSETTT dah!!!! Berat amat nih kotak!!! Apaan sih isinya???” seru Fasha.

Akhirnya dengan susah payah Fasha berhasil mengangkat kotak itu masuk ke dalam rumahnya.

“Fiuhhhhhh, capeknya….” keluh Fasha sambil menggerak-gerakan pergelangan tangannya ke atas dan ke bawah.

“Eh, ada kartu ucapannya, apaan ya isinya???”ucap Fasha bertanya-tanya.

Dear Fasha,

‘SEMOGA LO SUKA….’

Apa maksudnya ya? Singkat amat…

karena penasaran akhirnya Fasha pun membuka bingkisan itu.

“Apa-apaan nih?! Ban mobil?! Dia pikir gue ini apa?! Tukang bengkel?!” seru Fasha tak terima.

Cukup sudah!!!!! Fasha lelah dengan yang di lakukan para secret admirernya.

Mereka pikir mereka siapa bisa mainin gue?! Boneka?! Dasar!!!! Dengan langkah tertatih Fasha menaiki tangga menuju kamarnya, tapi belum sempat ia menaiki seluruh anak tangga, tiba-tiba…

tok, tok, tok, suara pintu di ketuk, Fasha hanya bisa pasrah dan berbalik menuruni anak tangga untuk membukakan pintu.

“Siapa?” tanya Fasha kepada orang di luar sana, sebelum ia membukakan pintunya, tak ada jawaban, tapi karena Fasha penasaran akhirnya ia membukakan pintu.

Ga ada siapa-siapa…dasar orang iseng..!! Kayak ga pernah liat pintu aja, sekali ngeliat bawaannya pengen ngetok terus... heran!!! Ketika Fasha ingin menutup pintu, ia melihat kotak berwarna merah muda persegi panjang (kali ini ukurannya lebih kecil) tepat di lantai depan pintu.

Apaan lagi nih? Aduh… ga lagi deh, ga! Ampun, ampun, gue kapok! Huh, bisa mati nih gue kalo tiap hari kayak gini… eh, tunggu - tunggu… kan ga lucu kalo nanti di koran ada berita: Telah di temukan Fasha Astari, gadis berumur 16 tahun, bertubuh mungil, yang imut, yang lucu, meninggal dunia karena dikirimi barang yang aneh-aneh oleh secret admirernya... huh… jangan sampe deh!!

Tanpa pikir panjang, Fasha membawa masuk kotak itu.

Sesampenya di meja makan.

“Bismillahi Rahman ni Rahim..” ucap Fasha ketika membuka kotak itu.

“WAW…!!!!” seru Fasha, “Setangkai mawar putih..” lanjutnya.

Kali ini orang yang mengirimnya memang bener-bener waras, buktinya dia mengirimkan Fasha setangkai mawar putih dengan taburan mawar merah di sisi-sisinya, indah banget...!! Bukan bikini, uler atau ban mobil seperti yang lainnya.

“Syukur deh… akhirnya ada juga orang waras yang ngirimin gue beginian, tapi… kenapa mesti bunga sih? Setangkai lagi…” ujar Fasha asal. Bukannya berterima kasih dikirimin bunga, untung bunga…kalo tuh orang ga waras dan ngirimin harimau ke rumahnya Fasha gimana?

“Siapa yang ngirimin ini ya?”tanya Fasha sambil mengambil secarik kertas di dalam kotak itu.

Hai…

Gue emang ga bisa ngerangkai kata-kata,

sebagus yang lo ingin,

Tapi…gue berusaha ngerangkai bunga-bunga ini,

sebagus yang lo ingin,

semoga lo suka…

Dhika

“Ya ampyun..!!!! Gue ga mimpi kan? Dhika? Kakak kelas gue itu? Ngirimin gue beginian? Dhika yang itu bukan ya? Mudah-mudahan aja dia, seneng banget..!!!!” ucap Fasha sambil menari-nari membawa kotak itu masuk ke dalam kamarnya.

* * *

“Buseet dah nih PR… susah amat ya!!!” keluh Deedee yang sedang berada di ruang tv sambil ngerjain PR.

“Kapan lo balik?? Kok ga kedengeran? Kayak maling aja.” ujar Fasha,asal.

“Jelas aja lo ga denger, abisnya lo ngerem di kamar mulu… untung ga ne’tes…” jawab Deedee yang sama asal kayak kakaknya.

“Dasar lo!” ucap Fasha sambil mendorong sayang punggung Deedee.

“Jangan genit deh lo! Pasti ada apa-apanya deh, kenapa siih? Dhika nyapa lo? Dhika senyumin lo? Atau…”

“Dhika ngirimin bunga buat gue… romantis ga tuh??” potong Fasha kemudian.

“Ga mungkin…!!” seru Deedee dengan nada mengejek.

“Sueerr deh…” ujar Fasha sambil mengacungkan jarinya membentuk huruf V, “Perlu bukti?” lanjutnya kemudian.

“He-eh…abisnya lo ga bisa di percaya, Dhika yang secakep itu bisa ngelirik lo? Unbeliveble.” kata Deedee sambil mengangguk dan menggelengkan kepalanya.

“Oke gue ambilin..!!” seru Fasha bersemangat.

“Bener ini dari Dhika yang lo maksud? Atau malah Dhika sang ‘CUPAUW’ temen sekelas lo itu lagi…?” tanya Deedee penasaran ketika ia tengah melihat isi kotak yang di bawa Fasha dari dalam kamar.

“Tau…bisa iya, bisa juga ga…” kata Fasha datar, “Tapi lo jangan nakut-nakutin gue gitu dong!!! Masa Dhika temen sekelas gue itu…duh ga banget deh…!!” seru Fasha panik.

“Ngomong-ngomong, itu ban mobil buat apaan sih? Punya siapa? Perasaan mobil kita ga ada yang pake ban segede itu kan?” tanya Deedee bingung sambil menunjuk ban mobil yang berada di sudut teras belakang.

“Tau tuh..!!! Ada orang yang ngirimin gue begituan.” ujar Fasha malas.

“Hahahahahahahahaha……!!!!!! Kurang kerjaan banget tuh orang..!!!! Dia minta tolong sama lo, buat gantiin ban mobilnya kaleee…?!!!!” seru Deedee dengan tawa yang tak tertahankan.

“Tau ah..!!! Udah deh…!! Kayaknya ga penting banget sih ngomongin itu..!!!!” seru Fasha BT.

“Yoo-wiss…up-to-you-lah…” ucap Deedee terbata-bata saking gelinya.

“By the way…ayah sama bunda pada kemana sih??? Kok kita di tinggalin gitu aja? Kayak anak terlantar.” tanya Deedee asal.

“Katanya lagi ngurusin kafe yang baru di bangun deket sekolah kita itu… kapan-kapan ke sana yuk..!!!” seru Fasha tak sabaran.

“Jangan kan kapan-kapan… tiap hari juga gue bakalan ke sana... hehehehe… maklum asisten bunda…” ucap Deedeee membanggakan diri.

“Kalo lo asisten bunda, kafe bakalan bangkrut duluan sebelum di buka..!!!” seru Fasha jahil.

* * *

Malamnya….

“Fasha… ada telfon nih… cepet turun..!!” seru bunda lembut, “Sebentar ya,” sapa bunda lembut kepada seorang cowok di sebrang sana.

“Iya tante...” jawab cowok itu lembut juga.

“Sebentar bunda…!!! Tanggung nih… tinggal sedikit lagi…!!!” seru Fasha ketika ia baru saja menyelesaikan soal terakhir yang terdapat di PRnya.

Ga lama Fasha pun turun dari kamarnya…

“Halo..?” sapa Fasha lembut,ketika ia baru aja mengangkat gagang telfonnya.

“Halo…Fasha?” tanya seorang cowok itu lembut.

“Iya… ini siapa..?” tanya Fasha kemudian.

“Ini Dhika…” jawab cowok itu lembut.

Mendengar itu ,Fasha hanya bisa diam seperti patung, ga cuma itu, wajahnya pucat bagaikan mayat! Berlebihan ya? Lanjut deh…

Ya ampyun..!!!!! Dhika nelfon gue???? Dhika yang selama ini gue tunggu-tunggu…oh God…I don’t belive it…!!!! Seru Fasha dalam hati.

“Halo? Fasha? Lo masih di situ kan?” tanya Dhika panik, setelah ia menyadari ga ada jawaban dari Fasha.

“Eh… i… i... iya… iya… gue masih di sini kok...!! Emang lo pikir gue diem aja gitu kayak patung?! Muka gue sampe pucet kayak mayat, gara - gara lo telfon doang?! Lagian lo ngapain sih, nelfon-nelfon gue segala?! Ga ada kerjaan amat...!!! Emangnya gue kenal gitu sama lo?!!!!” tanya Fasha tak terkendali, yang telah menanyakan semua kenyataan yang ia alami karena di telfon Dhika.

“Jadi lo ga suka?” tanya Dhika.

Duh…!!! Mampus deh gue!!! Kayaknya Dhika marah nih..!!! Kenapa sih gue nanya yang engga-engga…?!!! Uhh…bego, bego, bego…!!!! Seru Fasha dalam hati.

“Fas, jawab dong!!! Jadi lo ga suka gue telfon -telfon…?!!” tanya Dhika dengan suara tak tertahankan.

“Engga kok… gue… mmm… gue cuma… mmm… gue.. ” ujar Fasha bingung.

“Ga usah boong dah lo!!! Bilang kalo lo ga suka?!!!ayo bilang?!!!” tanya Dhika galak.

Buseet dah nih cowok..!!! Galak amat siiiihhhh!!!!!bikin ilfeel aja!!!!sebenernya dia nanya atau ngancem siihh..?nadanya serem amat…!!!seru Fasha dalam hati,kesal.

“Gue bukannya ga suka kok…!!gue cuma kaget aja..!!!kok bisa tiba-tiba lo telfon-telfon gue…?!!gue kan ga kenal sama lo,lo juga ga kenal sama gue kan…?!!!”seru Fasha akhirnya.

“Fiuuhhhh…!!!!!!!syukur deh…gue kira lo marah gue telfon-telfon..!!!abisnya gue ga tau dengan cara apa gue bisa kenalan sama lo…???gue bingung..!!!meskipun gue tau,kenalan lewat telfon itu ciri-ciri cowok yang pengecut,tapi ya gimana lagi????ngeliat muka lo aja gue udah deg-degan setengah mampus,apalagi minta kenalan sama lo…mampus beneran kali gue…”ujar Dhika akhirnya.

“Bi..bi..bisa…aja-deh-lo..!!!”seru Fasha terbata-bata,karena masih setengah takut.

“Lo takut ya Fas..????? ga usah takut gitu dong honey…tadi gue cuma gugup doang…sekalian tes mental gitu…”ujar Dhika nyantai.

WHAT??!!!!TES MENTAL??!!!GA SALAH TUH??!!!JELAS-JELAS DIA BUAT GUE MATI SEJENAK..!!!!MASIH BERANI NGERAYU GUE LAGI..!!!DASAR COWOK..!!!!SUKA ANEH GITU DEH..!!!!!seru Fasha dalam hati,kesal,dongkol,marah,pokoknya campur aduk deh.

“Fas?”tanya Dhika bingung setelah ia menyadari ga ada tanggapan dari Fasha.

“Iya gue masih di sini..!!!dan masih setia menemanimu bernyanyi..!!!oh salah ya?sori,di luar skenario..”ujar Fasha asal,meskipun masih setengah hati.

“Bisa aja lo..”ujar Dhika tersipu.

“Ngomong-ngomong….lo itu,Dhika yang anak 3-IPA-1 itu bukan siih..????”tanya Fasha penasaran,waktunya untuk kejelasan siapa yang membuat dirinya mati sejenak tadi.

“Iya…kok lo tau???ternyata lo merhatiin gue juga ya..????senengnya diperhatiin orang cantik….”ujar Dhika merayu,gombal.

What????Dhika yang itu????bener-bener Dhika yang itu????dia seneng gue perhatiin????dia bilang gue cantik?????Dhika..!!!!love you,love you,love you….muachhh….!!!!!eh,tapi tunggu dulu!!!ga segampang itu kenalan sama gue..!!!apalagi udah buat gue mati sejenak…!!!awas lo..!!!!seru Fasha dalam hati,sambil tersenyum misterius gitu deh.

“Fas?”bingung Dhika.

“Iya…iya…gue masih hidup kok…masih seger buger malah…tapi lo jangan nyingkat-nyingkat nama gue ‘Fas’ dong..!!!kedengerannya kayak ‘Vas’bunga aja…”ujar Fasha kocak,kali ini dia sudah merasa tak takut lagi.

“Oke deh boss…tapi kan ‘Vas’bunga itu pake V,bukan pake F…jadi boleh dong..??????”tanya Dhika jahil.

“Terserah lo deh…kalo lo mau telfonnya gue tutup…!!!”seru Fasha kesal.

“Oke,oke,oke…jangan gitu dong say…kan cuma becanda…”rayu Dhika ngegemesin.

“Apa-apaan sih lo…!!!!!ngomong-ngomong…lo dapet nomor telfon gue dari mana????”tanya Fasha penasaran.

“Dari Tata Usaha…”jawab Dhika polos.

“HAH..?!!!!GA SALAH TUH???!!!NAKED BANGET LOH…!!!EH SALAH NEKAD BANGET LO…!!!!!!!”seru Fasha lantang,sampe-sampe Dhika harus menjauhkan gagang telfon dari telinganya.

“Apapun gue lakuin biar gue bisa deket sama lo..”ucap Dhika jujur.

“Lo ngumpet-ngumpet gitu???!!!!”tanya Fasha masih terkaget-kaget,dan tidak menyadari apa yang baru saja di katakan Dhika tadi.

“Iyalah…masa gue terang-terangan….bisa diskors gue kalo ketauan…kenapa?terharu atas perjuangan gue..????”tanya Dhika menggoda.

“Ah elo..!!!tapi thank’s ya…salut deh buat kegigihan lo untuk ngambil hati gue…pake ngirim-ngirimin gue bunga segala lagi..”ujar Fasha tersipu malu.

“Oh….itu…gimana???”tanya Dhika penasaran.

“Gimana apanya??sok romantis banget sih lo..”ujar Fasha terang-terangan.

“Tapi suka kan????jujur aja deh lo….setiap cewek pasti seneng kalo di kirimin bunga sama pujaan hatinya…”tanya Dhika menggoda lagi.

“Kecuali gue….ngapain sih ngirimin gue bunga????mendingan mentahnya aja…kan sayang,buang-buang duit cuma buat beli bunga doang…cepet layu lagi…and sejak kapan lo jadi pujaan hati gue..?????”tanya Fasha muna,padahal Dhika bener-bener pujaan hatinya,hehehehehehehehehe…

“Jangan gitu dong…gue jadi ga enak nih…”ujar Dhika segan.

“Yaelah….bercanda doang kali…gue seneng kok….”jawab Fasha meyakinkan.

“Kalo lo seneng….gue juga seneng…”lanjut Dhika dengan penuh kelegaan.

Mereka berdua pun ngobrol dengan penuh keakraban,dari mulai masalah hobi,sekolah,keluarga dan masih banyak lainnya.pokoknya komplet banget deh…ga terasa malam semakin larut,dan ga terasa juga kalo ternyata diantara mereka telah timbul sesuatu,ya..sesuatu…yang mereka sendiri ga tau apa itu,yang jelas karena sesuatu itulah mereka merasa saling cocok satu sama lainnya.

***

Paginya di sekolah…

“Hai…”sapa Dhika ramah,kepada Fasha yang baru aja nyampe.

“Hai juga…”jawab Fasha salah tingkah gitu deh…

“Baru dateng…????kok lama banget..???udah gue tungguin dari tadi…”lanjut Dhika dengan pipi yang agak memerah sedikit,bukan karena pake make up,tapi karena malu.

“Oh….i..i..iya…emangnya ngapain lo nungguin gue…???perasaan,kita ga pernah janjian untuk ketemuan di depan pintu kelas gue kan..???”tanya Fasha polos.

“Bukan gitu Fas…eh sha…eh Fasha….gue cuma kangen aja ngeliat tampang lo…”jawab Dhika salah tingkah.

Ada yang salah sama tampang gue ya…????sampe-sampe lo kangen ngeliat tampang gue..????lo mau nonjok gue ya..???jangan dong Dhik…gue kan masih sayang sama muka gue…”lanjut Fasha panik,yang sama sekali ga nalar sama apa yang Dhika barusan omongin.

“Maksudnya bukan gitu….gue cuma…ah udahlah….percuma gue omongin…”lanjut Dhika sambil beranjak pergi.

Kenapa kayak gini sih..???kemaren kan gue sama dia udah mulai akrab,kok sekarang kaku sih…????pokoknya gue harus mencairkan suasana,ga boleh kayak gini terus,ga boleh..!!!!seru Dhika dalam hati.

namun belum sempet Dhika hilang dari pandangan mata Fasha,Dhika pun berbalik menghampiri Fasha.

“Mmm….mmm…..m..mmm….Fas…eh sha….eh Fasha….ng..ng…nanti pulang sekolah…ngg….gue…gue…mo ngomong sesuatu sama lo…mm….nanti…kita…mm…bareng-bareng…ke taman belakang sekolah….oke..???”dengan susah payah,kata-kata itu pun akhirnya keluar dari mulut Dhika.

“Oke….gue boleh masuk sekarang..?udah bel nih…”kata Fasha sok jual mahal.padahal sih…OH MY GOD…!!!!!!!!

“Oh tentu aja boleh…”ujar Dhika kemudian dengan senyum mautnya, ga tahan deh.

“Thank’s..”ujar Fasha dengan muka merah membalas senyum cowok di hadapannya itu.

***

“Hai…”pulang sekolah Dhika tiba-tiba sudah berada di hadapan Fasha, hal ini membuat Fasha salah tingkah.

“Hai juga..”sapa Fasha.

“Yuukkkk…”ajak Dhika sambil mengenggam lembut tangan Fasha, pipi kedua manusia itu pun bersemu.

Sesampainya di taman belakang sekolah.

Nih orang kok diem aja sih…katanya mau ngomong sesuatu??whoyyy…ngomong dong…nggak lucu deh tiba-tiba kehilangan suara gitu…gerutu Fasha dalam hati.

Kok gue jadi gugup gini yah???Aduh…si Fasha sadar nggak ya kalo gue gugup???Dhika pun menggerutu dalam hati.

“E..e…eee….Fas…eh sha…eh..Fasha…hmmmm…pegang dada gue deh…”Dhika meletakkan tangan Fasha ke dadanya, jantungnya begitu cepat berdetak.

Lhoooo…nih orang kenapa sih?bukannya ngomong malah nyuruh gue megang dadanya, niat ngomong nggak sih nih orang????bikin bingung aja…cuapeekkk dehhh…

“Hmmm…Dhik..gue pulang aja ya…”pinta Fasha, sepertinya dia sudah mulai bosan.

“Eitt…jangan dong…jangan…gue kan belom ngomong sesuatu…jangan ya…please…”rengek Dhika.

“Ya udah kalo mau ngomong ya ngomong aja…susah banget sih..emangnya apa sih yang mau lo omongin?”tanya Fasha penasaran, mampus gue..kalo dia nembak gue, gue harus jawab apa dong?

“Hmmm….Udah setahun ini…Dhika merhatiin Fasha..kalo Dhika di depan Fasha..Dhika gugup…banget..Dhika nggak tahu apa yang terjadi pada diri Dhika…sampe beberapa hari ini Dhika sadar kalo ternyata Dhika tuh suka sama Fasha dan untuk memperjelasnya, sekarang Dhika udah..sayang sama Fasha..Fasha..mau nggak jadi istri..eh salah maksudnya..cewek Dhika..?”jelas Dhika panjang lebar, Fasha terkejut, sesaat dia mematung.

“Fas?”bingung Dhika.

“Fasha nggak tahu harus ngomong apa..Fasha bingung tiba-tiba Dhika ngomong gitu..Fasha ngga bisa bohong kalo sejujurnya Fasha juga suka sama Dhika…”jujur Fasha.

“Jadi..?”tanya Dhika bersemangat.

“Fasha mau coba pacaran sama Dhika..”jawab Fasha, Dhika tersenyum senang, Dhika memandang Fasha, makasih ya..Dhika janji bakal jagain Fasha, ujar Dhika dalam hati, lalu Dhika mencium kening Fasha.

“Yuukkk..sekarang Fasha boleh pulang…Dhika anterin..”ajak Dhika, Fasha mengangguk.

Aduhhh…sekian banyak yang udah gue alamin…seneng banget rasanya…dari bikini aneh, uler berbisa, ban mobil segede bajaj..sampe rangkaian bunga mawar..sebenernya sih bukan salah mereka juga…nggak salah untuk jadi secret admirer..mereka hanya nggak bisa mengutarakan isi hati mereka yang sebenernya dengan bener..thank’s God atas semua yang hambaMu alamin ini..Fasha berkata dalam hati, lalu memandang Dhika dengan penuh arti, Fasha tersenyum berjalan menuju rumah bersama Dhika yang menggenggam hangat jari jemarinya, baru kali ini ia merasakan kalo dunia ini benar-benar indah.

Tamat

Story by Dita Oktamaya

Wednesday, December 3, 2008

Inilah... Persahabatan

ini...
bukanlah sebuah simbol lelucon
bukanlah sebuah ungkapan tak berharga
bukanlah sebuah komitmen yang kehilangan benang merahnya

ini...
bukanlah sebuah pengakuan kepura-puraan
bukanlah sebuah awal dari kekanak-kanakan
bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan

tapi...

ini adalah janji...
janji untuk saling menjaga dan melindungi
janji untuk memberi lebih banyak tanpa lelah dalam sebuah celah

ini adalah ikatan...
ikatan untuk saling ada dan menerima
ikatan yang begitu sederhana hingga sederhana itu menjadi indah

hingga tiba saat ketika kau memiliki asa dan asa itu hilang
saat kau memiliki mimpi dan mimpi itu hancur
maka datanglah...

ini...
mungkin tidak akan dapat mengembalikan mimpi dan asa yang hilang dan hancur

tapi ini akan selalu dapat menerimamu,
dengan begitu sederhana
hingga kau meraih indahmu
mendapatkan kembali asa dan mimpimu
karena inilah persahabatan...
poem by Dita Oktamaya

Ada Apa Denganku?

Gelap itu datang...
menghampiri diri ini yang sedang layu

Diri ini gelisah...
akankah ku dapat secercah cahaya lagi?

Gelap seakan mengejekku atas apa yang sedang aku kerjakan

Melamun...
hanya dapat berdiam diri

Diri ini payah akan usaha
tetap mencoba tegar, namun rapuh!
ada apa denganku?

poem by Dita Oktamaya

Dinda

Dinda...
waktu terasa begitu lama saat aku menunggumu di sini
ingin rasanya ku putar waktu agar kau tetap di sini menemani

Dinda...
entah apa yang ada di benakmu saat ini
entah telah berapa banyak ku pertanyakan 'kapan kau kembali?'

Dinda...
bukan maksudku menjadi beban atas pergimu
aku hanya memastikan rasa yang hadir saat pergimu
memastikan yang ku rasa ketika kekosongan merajai jiwaku
kehilangan saat ku sadari kau tak lagi hadir di sisiku

Dinda...
aku tahu kau pergi untuk kembali
maka itu kembalilah, Dinda...

bukan untuk suatu kewajiban kau kembali
tetapi untuk seorang sahabat yang menunggu sahabatnya pulang

kembalilah ke sisinya, Dinda...
jagalah ia agar tak ada lagi rasa sepi menghampirinya

poem by Dita Oktamaya

Monday, December 1, 2008

Dan Tersenyumlah...

Dan tersenyumlah...
bukan untukku,
tapi untuk hari yang telah kau lalui
yang setiap detiknya tak dapat kau putar kembali

Dan tersenyumlah...
bukan untukku,
tapi untuk makna kehidupan yang kau miliki
yang setiap waktunya kau pahami hari demi hari

Dan tersenyumlah...
bukan untukku,
tapi untuk pelajaran hidupmu
yang mengajari betapa indahnya kehidupan ini

Dan tersenyumlah...
dan ini untukku,
Tuhan menyukai keindahan begitu pun aku

maka tersenyumlah selama kau bisa tersenyum
dan lihatlah tak akan ada seorang pun dapat menolak senyummu
karena mereka menghargaimu, termasuk aku...

poem by Dita Oktamaya

Bintang

Selamat malam,
bintang itu menyapaku untuk sesaat
namun kembali ia bersembunyi dalam gelapnya malam

tapi kemudian aku tersenyum,
bintang kembali...

aku mengepakkan sayapku dan terbang
bintang akan tetap bersinar dengan atau tanpa aku
tapi aku?

aku hancur!
sayapku patah saat bintang pergi
hatiku tersayat dan mengeras
membeku karena sakit...
dan redup perlahan, gelap!

begitu berharganya bintang bagiku
bersinar terang meski sesaat

itulah bintangku, begitu indah
dan keindahan itu adalah dirimu

poem by Dita Oktamaya