Saturday, February 16, 2013

Terima Kasih Sudah Hadir

Halo kalian, apa kabar? Apa kalian masih berada pada keadaan baik-baik saja? Maaf belakangan ini saya memiliki berbagai macam hal yang harus dilakukan, sehingga jarang dapat berbagi cerita di sini. 

Ah, tidak terasa tinggal beberapa hari lagi saya berada di kota istimewa ini. Saya bingung bagaimana saya harus mengungkapkannya. Rasanya senang karena saya dapat kembali ke kampung halaman dengan gelar kebaikan setelah 3,5 tahun menempuh pendidikan di kota orang, tetapi rasanya juga sedih karena saya akan meninggalkan teman-teman yang telah tumbuh bersama saya dengan berbagai kenangan.

Saya banyak memikirkan bermacam hal yang tidak akan sama dan tidak akan bisa dilalui bersama dengan mereka setelah saya kembali ke kota kelahiran saya. Sedih. Ya, rasanya sedih. Saya bersyukur dapat bertemu dengan mereka dan mengenal mereka dengan baik, tetapi saya bersedih karena menyadari bahwa fase kehidupan seorang manusia bertemu dengan manusia lain pada akhirnya hanya memilki sebuah kenangan, hanya itu.

Belakangan ini banyak hal yang membuat saya tersadar untuk menghargai apa yang telah saya miliki dan menghargai mereka yang selalu menghargai keberadaan saya. Saya jadi ingin menulis tentang mereka dan berterima kasih kepada mereka yang sudah begitu baik karena bersedia memamerkan senyumnya setiap kali saya merasa lelah akan beberapa hal yang membuat pikiran saya tidak nyaman.

Tiara and Me
Ya, kamu yang dahulu pernah dengan terang-terangan pergi meninggalkan saya karena beberapa hal yang membuatmu tidak cocok berteman dengan saya atau lebih tepatnya terpengaruh untuk tidak merasa cocok dengan saya. Maaf begitu banyak hal dari saya yang jarang terduga dan jarang bisa kamu terima. Saya bukan teman yang seru yang bisa kamu ajak tertawa keterlaluan atau menari keterlaluan atau berekspresi keterlaluan hingga membuatmu senang hanya dengan melihat saya. Saya lega, setelah berbagai macam hal yang terjadi saya sudah bisa membiasakan diri saya menghadapimu dan saya rasa kamu pun seperti itu, sehingga setelah sekian banyak hal yang terjadi, pertemanan di antara kita bisa terjalin semakin erat. Saya akan banyak merindukanmu, merindukan makan bersamamu, merindukan berdiskusi bersama denganmu, merindukan naik motor dan berbincang dari belakang punggungmu. Saya akan sangat merasa kehilangan teman yang baik sepertimu, yang sering menyebutkan nama setiap orang yang tidak saya kenal dalam semua ceritamu. Saya akan sangat merasa kehilangan teman yang tidak pernah segan menceritakan cita-citanya, impian-impian masa depannya kepada saya. Saya akan banyak merindukanmu, merindukan perhatianmu terhadap saya yang tinggal sendiri di kota istimewa ini, merindukan omelanmu mengenai saya yang cuek dan kurang peka sebagai seorang wanita. Saya akan banyak merindukan tatapanmu setiap kali kamu bingung atas beberapa hal terduga yang telah saya lakukan. Saya akan banyak banyak banyak sekali merindukanmu. Saya harap kamu selalu berada dalam keadaan baik-baik saja, jangan bersedih lagi, jangan merasa sendirian lagi. Jogja dan Jakarta hanya berjarak 512km dan hanya butuh beberapa waktu untuk menjangkaunya. Terima kasih karena hal seburuk dan sekonyol apapun yang saya lakukan, kamu selalu berusaha untuk menghargainya.


Arindya and Me
Saya tidak pernah menyangka bisa berhubungan sedekat ini denganmu. Kita tidak punya kesibukan yang sama, dunia yang kita geluti hampir dapat dipastikan seratus persen berbeda, tetapi jika sudah bercerita denganmu, rasanya saya tidak ingin berhenti berbicara. Kamu adalah orang yang paling sulit saya temui, setelah (mungkin) presiden dan setiap kali saya menemukan waktu untuk menemuimu, saya tidak pernah tega  untuk menyia-nyiakannya. Maaf saya selalu manja jika sedang berhadapan denganmu, entah mengapa saya seperti menemukan sosok seorang kakak ketika bersamamu. Maaf jika selama beberapa bulan yang lalu, selama 1,5 bulan saya banyak melakukan hal tidak berguna dan merepotkanmu. Saya akan banyak merindukanmu, merindukan makan es krim bersamamu, merindukan berbelanja bersamamu, merindukan memasak bersamamu. Saya akan merasa sangat kehilangan sosok kakak yang bisa saya ajak cerita panjang lebar tentang banyak hal, saya akan merasa sangat kehilangan sosok kakak yang rela begadang untuk terus mendengarkan cerita atau bercerita dengan saya. Kamu benar, airmata tidak ada yang jual, jadi kalau saya mengeluarkannya dengan mudah, saya akan repot mendapat gantinya. Maaf saya selalu cengeng saat dihadapkan dengan perpisahan, saya hanya sulit menerima kenyataan bahwa kehidupan saya tidak akan lagi berjalan sama dengan hal yang sudah membuat saya terbiasa. Saya harap kamu selalu berada dalam keadaan baik-baik saja, saya harap kamu dapat meraih apapun yang kamu inginkan.

Terima kasih untuk kalian yang sudah begitu baik bersedia bertukar pikiran dengan saya dan melakukan berbagai macam hal bersama saya. Saya tidak tahu apakah mengenal saya menjadi salah satu hal yang kalian syukuri, tetapi saya ingin kalian tahu bahwa saya senang dapat membuat banyak kenangan bersama kalian, kalian adalah orang-orang baik yang keberadaannya di hidup saya akan selalu saya pertahankan. Saya senang bisa mengenal kalian dengan baik. Saya senang kalian berada di hidup saya. Senang sekali.


by Dita Oktamaya

No comments: