Hai, apa kabar kalian? Lama tidak jumpa dan memiliki diskusi yang mengasyikan seperti biasanya. Baik-baikkah kalian di sana?
Maaf sudah beberapa hari ini saya tidak mengisi postingan seperti biasanya, beberapa hari lalu saya dinyatakan menderita gejala demam berdarah yang mengharuskan saya untuk selalu minum air mineral dan jus jambu hingga kembung, darah saya diambil dengan paksa lewat jarum suntik yang jujur saya sangat takuti, penyakit itu juga memaksa saya untuk beristirahat tak bergerak di atas tempat tidur, saya benci sakit! karena saya merasa telah menjadi manusia paling tidak berguna ketika sakit. T.T
Tetapi, syukurlah sekarang kondisi saya sudah membaik dan empat hari yang lalu pun saya mengunjungi Yogyakarta, untuk mengikuti tes TOEFL yang diadakan oleh kampus saya. Untuk informasi saja, saya mulai menetap di Yogyakarta awal bulan Agustus nanti, doakan saja agar segalanya berjalan dengan lancar, Amin.
Empat hari di Yogyakarta mempertemukan saya dengan teman-teman baru, mereka sangat baik dan semoga saja dapat dengan apa adanya menerima saya menjadi teman mereka.
Saya juga bertemu dengan seorang senior saya (angkatan 2008, beda satu tahun dari saya) di fakultas ilmu budaya jurusan Bahasa Korea, seorang gadis berjilbab yang membuat saya sulit dan berat untuk meninggalkan Yogyakarta selama sebulan ini. Saya sudah menganggapnya seperti kakak saya, kakak kesayangan saya selama di Yogyakarta.
Well, untuk lebih lanjutnya saya akan menceritakan tentang dia di postingan berikutnya, tunggu saja ya.
Baiklah, keberatankah kalian jika saya mengajak kalian untuk
flashback ke awal tahun kamarin ini??
Saat itu saya takut menghadapi segala kewajiban-kewajiban baru di tahun 2009 sebagai seorang generasi muda Indonesia, sebagai seorang wanita dewasa, sebagai seorang yang lebih baik dan mandiri, saya takut dengan berbagai keharusan saya untuk menjadi manusia lebih baik.
Saya takut ketika membayangkan saya tidak dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain, saya takut jika saya tidak dapat memenuhi kewajiban saya sebagai seorang manusia sebagaimana mestinya, kepada Tuhan saya, kepada sesama makhluk Tuhan yang hidup di dunia ini.
Begitu banyak ketakutan saya di awal tahun kemarin karena begitu banyak ujian yang akan saya hadapi sebagai seorang pelajar, sebagai seorang wanita dewasa kelak, sebagai seorang anak yang memiliki kewajiban untuk membanggakan kedua orangtuanya, sebagai seorang teman yang baik dan manusia yang berguna.
Namun, sekarang, saat ini ketika saya sedang mematut diri di depan cermin dan merenung tentang hal yang telah banyak saya lalui di belakang, saya ternyata telah berada di sini, pada waktu dimana banyak hal dan kewajiban saya telah terpenuhi dengan baik. Saya lega, sungguh sangat lega dan tak pernah berhenti bersyukur kepada Tuhan saya, cengeng ya? Mungkin, tetapi tak apa jika cengeng kepada pencipta sendiri, bukan? :)
Banyak permintaan untuk memberitahu berapa nilai saya di ujian nasional kemarin, sejujurnya bagi saya cukup memuaskan, setidaknya nilai-nilai itu dapat membuat kedua orangtua saya tersenyum lebar :)
Saya adalah siswi jurusan ilmu pengetahuan sosial saat di sekolah menengah atas, maka nilai yang saya dapat dan diujikan dalam ujian nasional adalah nilai dari mata pelajaran pokok saya di bidang studi itu, berikut nilai-nilai saya :
Bahasa Indonesia : 8.40
Bahasa Inggris : 8.20
Matematika : 8.25
Ekonomi : 6.50
Sosiologi : 8.25
Geografi : 9.25
Ekonomi adalah mata pelajaran yang mendapat nilai diluar target saya karena begitu gemarnya saya dengan ekonomi, tetapi biarlah, syukur itu wajib diucapkan, Alhamdulillah saya lulus :)
Dan saat ini saya terdaftar sebagai seorang mahasiswi jurusan Bahasa Korea, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Saya benar-benar bersyukur, target tahun ini banyak yang terpenuhi dengan baik (termasuk menurunkan berat badan sebanyak 8kg). Resolusi tiap tahun memang seharusnya dari dulu saya jalankan, terima kasih Tuhan :)
Saya sering menatap langit saat waktu senggang, melihat gerembulan awan dan birunya langit yang selalu menjadi kesukaan saya setiap merenung di atap rumah. Kehidupan ini masih terlalu panjang untuk merasa puas sesaat, kata orang di atas langit masih ada langit, benarkah? Mungkin.
Namun, yang saya tahu di atas langit terdapat atmosfer pelindung bumi dan setelahnya terdapat bermacam-macam benda langit yang sangat pantas untuk dikagumi.
Bagi saya, atmosfer itu bagaikan orangtua saya yang selalu melindungi saya, yang selalu mengingatkan saya untuk tetap berada di bumi ketika rasa puas membelai saya untuk menjadi tinggi hati.
Benda-benda langit itu bagaikan mimpi-mimpi saya di hari depan, begitu banyak mimpi yang indah yang tidak hanya ingin saya kagumi, tetapi ingin saya raih.
Benda langit dan indahnya awan yang berjalan beriringan akan selalu berada di sana, seperti mimpi-mimpi saya. Bedanya, jika awan dan langit itu sulit saya raih, saya tidak akan menghentikan langkah untuk meraih mimpi-mimpi saya.
Untuk merasakan bahagia, maka bermimpilah! Karena manusia butuh bermimpi untuk melanjutkan hidupnya. Keep health and stay unique all :)
By Dita Oktamaya