Hai kalian, apa kabar? Liburan akan selesai sebentar lagi, bagaimana perasaan kalian? Apapun itu saya harap kalian selalu merasa nyaman dengan keadaan diri kalian :)
Belakangan ini saya disibukan dengan pekerjaan sebagai panitia sebuah seminar yang diadakan kampus saya yang bekerja sama dengan universitas seni yang ada di Yogyakarta dan universitas yang berada di Jepang, seminar internasional katanya, doakan semuanya lancar ya, Aamin.
Ah, hari ini saya ingin menjadi sedikit egois dengan menceritakan tentang saya, khususnya dengan hal apa yang saya suka dan bagaimana saya menyukainya, boleh ya? Terima kasih :)
Harus mulai dari mana ya? Apa dari hal yang saya suka atau...? Baiklah. Dari hal yang saya suka. Saya takut saya bisa menghabiskan beberapa hari karena banyak sekali hal yang saya suka di dunia ini, bahkan hal sederhana yang terkadang tidak saya ingat bahwa saya telah melakukannya. Ah, tetapi karena saya sedang ingat itu, maka saya akan menulisnya sekarang.
Saya suka makan ayam bagian sayap. Jangan tanya kenapa karena saya tidak tahu alasannya dengan pasti, saya hanya merasa bahwa dagingnya terasa unik di dalam mulut saya, saya suka struktur sayap ayam yang memiliki banyak bagian sehingga membuat saya tidak bosan saat memakannya. Saya suka karena dipikiran saya jika makan sayap ayam mungkin suatu saat nanti saya bisa terbang dengan sayap (meskipun ayam yang memiliki sayap itu sendiri pun tidak bisa terbang).
Saya suka memasukkan tangan saya ke dalam tumpukan beras atau di tumpukan biji-bijian yang dijual di dalam pasar swalayan. Saya suka karena saya merasakan sensasi tersendiri ketika mengeluarkan tangan saya kembali, rasanya unik, unik sekali sehingga mungkin saya dapat terlihat seperti anak kecil yang tersenyum senang setelahnya.
Saya suka membelai dan menggenggam baju-baju atau kain-kain yang dijual di mall-mall. Saya suka karena rasanya dingin. Di mall tentunya terdapat pendingin ruangan yang membuat baju-baju atau kain-kain tersebut dingin, kan? Dan saya suka. Rasanya dingin.
Saya suka memainkan tangan saya di tumpukan sayur mayur yang di jual di pasar swalayan. Saya suka karena terdapat air di permukaan sayur-sayur itu dan rasanya segar. Saya suka.
Saya suka memasukan tangan saya di lemari pendingin es krim atau chicken nugget di pasar swalayan atau di mana saja. Saya suka karena rasanya tangan saya akan membeku seolah-olah saya memegang salju. Saya juga suka melihat asap-asap yang keluar dari lemari pendingin itu. Saya suka.
Saya suka berbagai macam hal di mall dan di pasar swalayan.
Saya suka air putih dan jika kalian bertanya minuman apa yang saya suka selain air putih saya akan menjawab Green Tea Latte (Saya bingung bagaimana harus menulis ini dalam bahasa Indonesia).
Saya suka es krim. Saya suka es krim rasa vanilla. Rasanya netral. Saya suka.
Saya suka gajah. Entah kenapa saya suka, gajah itu binatang yang lucu (menurut saya) dengan belalai panjang dan badan yang besar dengan telinga yang bisa dikibas-kibas. Unik. Dan jika kalian menanyakan apa yang saya lakukan ketika saya melihat gajah, saya akan menjawab, diam dan tersenyum karena saya suka melihatnya. Saya suka.
Saya suka musik. Saya suka alat musik perkusi. Saya suka berkeringat ketika memainkan alat musik perkusi. Rasanya saya menjadi orang yang paling keren ketika (berkeringat) memainkan alat musik perkusi, entahlah. Saya suka.
Saya suka fotografi. Saya suka memotret, saya suka memotret banyak hal, apa saja. Meskipun orang berkata saya tidak bisa memotret, biarkan saja. Meskipun saya tidak bisa dan tidak mengerti sama sekali cara untuk mengedit foto dengan bagus dan sedemikian rupa, biarkan saja. Saya suka.
Saya suka langit. Saya suka segala macam hal yang berada di langit, saya suka benda-benda yang melayang-layang tanpa beban. Saya suka.
Saya suka hula hoop. Meskipun sampai saat ini saya tidak bisa memainkannya dengan baik dan benar, biarkan saja. Saya suka.
Saya suka memakai payung saat hujan. Saya suka berjalan memakai payung saat hujan. Saya suka karena saat itu saya bisa tidak peduli dengan penampilan saya yang lebih memilih untuk menjadi sangat jelek dan berantakan daripada terkena cipratan air yang membuat basah. Saya suka menjadi apa adanya seperti itu. Saya suka.
Saya suka patrick. Saya suka spongebob, tetapi saya lebih suka patrick. Saya suka kebodohan dan kepolosan patrick. Saya suka dialog patrick yang selalu mengandung makna tersirat mengenai persahabatannya dengan spongebob. Saya suka.
Saya suka dialog di film Ada Apa Dengan Cinta. Entah kenapa saya suka. Saya suka mendengarnya karena terdengar cerdas dan jarang digunakan di kebanyakan film remaja Indonesia. Saya suka.
Saya suka tidur dengan menutupi wajah saya menggunakan tangan saya atau bantal. Rasanya nyaman. Saya suka.
Saya suka menendang batu kerikil atau benda-benda kecil lainnya di jalan. Saya suka. Saya suka menendangnya dan menggiringnya ke suatu tempat yang akhirnya tidak memungkinkan saya untuk menendangnya lebih jauh lagi. Saya suka.
Saya suka anak kecil. Meskipun saya tidak pernah tahu bagaimana bersikap dengan baik dan benar di depan anak kecil. Meskipun saya tidak pernah bisa untuk menjadi anak kecil tiruan untuk sekedar berbincang dengan mereka atau mendekati mereka, biarkan saja. Saya suka.
Saya suka melihat hewan berbulu. Meskipun sering saya tidak berani untuk menyentuhnya, biarkan saja. Saya suka karena hewan-hewan itu terlihat sangat hangat. Saya suka.
Saya suka boneka beruang. Ya, saya tahu saya suka gajah, tetapi saya suka boneka beruang. Rasanya nyaman saat memeluknya. Saya suka.
Saya suka memakai kemeja. Rasanya saya menjadi orang paling rapi ketika saya memakai kemeja. Saya suka.
Saya suka rumput laut kering. Rasanya unik saat memakannya bersama dengan nasi. Saya suka.
Saya suka bau tanah saat hujan membasahinya. Baunya khas. Membuat saya jadi jauh lebih tenang. Saya suka.
Saya suka menjadi sibuk. Saya suka karena saya merasa saya dibutuhkan dan dianggap keberadaannya. Saya suka perasaan seperti itu. Saya suka.
Saya suka ditelepon dan dikirimi pesan singkat lebih dulu oleh teman-teman saya. Saya suka karena saya dapat merasa mereka mengingat saya. Saya suka perasaan seperti itu. Saya suka.
Saya suka melihat kupu-kupu terbang. Saya suka karena terlihat sangat indah dan ringan. Saya suka hingga dapat membuat saya berusaha menangkapnya setiap kali melihatnya. Meskipun selalu gagal menangkapnya, biarkan saja. Saya suka.
Saya suka buku. Saya suka suasana di perpustakaan dan toko buku. Saya suka hingga jika memang memungkinkan saya ingin memeluk semua buku-buku yang terdapat di tempat-tempat tersebut. Rasanya nyaman berada di antara buku-buku. Saya suka perasaan seperti itu. Saya suka.
Saya suka berjalan di antara burung yang sedang berada di tanah lapang. Saya suka membuat mereka terbang tiba-tiba. Rasanya seru. Saya suka.
Saya suka dipotret. Saya suka dipotret diam-diam. Saya suka dipotret diam-diam dari sisi belakang dan samping. Saya suka hasilnya yang alami dan wajar. Apa adanya. Saya suka.
Saya suka makan permen karet. Saya suka membuat mulut saya sibuk tanpa menelan sesuatu. Rasanya unik. Saya suka.
Saya suka membuat orang lain tertawa dan senang. Rasanya nyaman. Saya suka.
Bagaimana? Baiklah. Saya memang cukup egois karena saya ingin kalian tahu bahwa saya suka ini dan saya suka itu. Dan bahkan saya membiarkan kalian mengetahui bahwa yang saya sebutkan tadi bukanlah keseluruhan hal yang saya suka. Masih ada banyak hal lainnya.
Tetapi saya tahu jika saya menyebutkan segala hal yang saya suka di sini, tidak akan ada habisnya. Percayalah.
Ah, saya belum mengatakan hal yang paling utama yang saya suka. Saya suka menulis, meskipun dengan berbagai cara orang-orang menghentikan saya untuk menulis nantinya, entahlah saya rasa saya tidak akan berhenti untuk menulis, biarkan saja mereka. Saya suka menulis. Saya suka perasaan saat menulis. Saya suka.
Dan yang terakhir saya sebutkan (meskipun bukan benar-benar terakhir) adalah saya selalu suka orang-orang yang berada di sekitar saya, orang yang berbuat baik ataupun yang berbuat tidak baik.
Entahlah.
Saya suka karena dengan adanya mereka membuat saya tersadar bahwa saya ini benar-benar hidup. Bukan benda mati. Dapat merasakan bahagia dan sedih, dapat mengerti apa itu luka (meskipun bukan arti luka yang sebenarnya juga termasuk) dan dapat mengerti bagaimana menyembuhkan luka itu sendiri.
Saya suka perasaan saya ketika berinteraksi dengan orang lain. Rasanya nyaman. Rasanya saya akan mendapatkan teman yang banyak, rasanya saya akan mendapat pengalaman yang melimpah dari cerita-cerita orang yang berada di sekitar saya. Saya suka memikirkan itu dan saya suka perasaan seperti itu. Begitulah. Saya suka.
-----
By Dita Oktamaya