Thursday, March 28, 2013

Aku Ingin Melihat Senyummu Itu Sekali Lagi, Boleh?

Malam ini masih saja aku termangu, membuka bilah-bilah sekat dalam memori yang perlahan terhapus oleh kecerobohanku melepasmu. Hari ini kuharap banyak hal baik kau dapat hingga senyum terukir sebelum lelap kau tidur.

Ah, aku ingin melihat senyummu itu sekali lagi, boleh?

Tidak ada luka padaku, padamu. Tidak ada kosong pengumbar harap yang membuatmu sakit, membuatku sakit. Hanya ada jarak yang begitu pekat. Kita terikat, aku, kamu.

Sudah. Hanya itu.

Kita bukan berpisah, bukan pula dihadapkan oleh perpisahan.

Kita hanya terbagi, kamu dengan dia dan aku dengannya.



by Dita Oktamaya

Friday, March 22, 2013

Melalui Pesan Singkat Itu

Pagiku kusuguhkan untukmu
Aku tahu banyak rindu yang sulit kau ungkapkan padaku
Entahlah, mungkin karena malu?
Atau mungkin ada alasan lain yang membuatmu ingin agar aku tak tahu?
Sudah. Sudah. Itu bukan masalah yang harus semua orang tahu

Pagi ini aku menyapamu
Melalui pesan singkat dengan jarak beberapa kilometer yang jauh dari jangkauanku
Sudah lama sekali tak kulihat parasmu
Apa pagi ini nasi goreng lezat mengenyangkanmu?
Aku berpikir banyak tentangmu
Maka aku menyuguhkan pagi ini untukmu
dengan menyapamu
melalui pesan singkat itu


poem by Dita Oktamaya